KEEN Putuskan Tebar Dividen Rp 27,88 Miliar ke Pemegang Saham

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 07 Juni 2024 | 19:27 WIB
KEEN Putuskan Tebar Dividen Rp 27,88 Miliar ke Pemegang Saham
PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) Menggelar RUPST Diputuskan untuk membagikan Dividen
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN), Emiten sektor energi baru terbarukan (EBT), memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 27,68 miliar atau Rp7,55 per lembar saham.

Hal ini sesuai dengan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), di Jakarta, Jumat (7/6/2023). 

"Walaupun KEEN masih dalam tahap pertumbuhan, Perseroan tetap berkomitmen untuk memberi return kepada investor yang mendukung kami," ujar Direktur Utama Kencana Energi Lestasri, Wilson Maknawi dalam Paparan Publik, Jumat (7/6/2024).

Tahun lalu, perseroan berhasil mencetak pendapatan USD 48,02 juta, naik 14,79% dari 2022 sebesar USD 41,83 juta. Sebesar 62,63% pendapatan disumbang oleh pendapatan proyek konsesi, 31,95% dari bunga konsesi, dan 5,27% dari penjualan listrik EBT. 

Pada tahun 2023 KEEN membukukan laba bersih USD 14,82 juta, naik 2,36% dari laba 2022 senilai USD 14,48 juta.

Wilson memaparkan dari sisi kinerja, sepanjang kuartal I/2024, perseroan meraih laba bersih USD 3,81 juta, menurun 32,89% dari kuartal I/2023 senilai USD 5,67 juta. 

Penurunan laba bersih ini seiring dengan pendapatan KEEN yang terkoreksi 25,86% menjadi USD 9,76 juta pada kuartal I/2024, dari kuartal I/2023 sebesar USD 13,17 juta.

Dari sisi operasional, KEEN memproduksi listrik 277,89 GWH pada 2023, turun dari 311,93 GWh pada 2022. Menurut Wilson Maknawi, penurunan itu disebabkan dampak El Nino yang membuat curah hujan berkurang sehingga berdampak ke proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air, terutama PLTM Ma'dong.

"Karena iklim yang sangat kering, KEEN mengalami penurunan produksi sekitar 10,91%. Meski demikian, Perseroan tetap berhasil memenuhi quota sesuai PPA dan tidak terkena sedikit-pun penalty untuk hasil produksi 2023," jelas dia

Baca Juga: PPRO Rombak Jajaran Komisaris dan Direksi

Pada 2024, perseroan mengejar target produksi listrik 324,1 GWh, sekaligus rekor tertinggi perseroan. Hal ini sejalan dengan pertambahan kapasitas Perseroan dengan mulai beroperasinya PLTM Ordi Hulu pada April 2024.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI