Suara.com - Mata uang termasuk dalam salah satu bagian kedaulatan negara. Bagi Republik Indonesia, mata uang rupiah adalah satu-satunya alat pembayaran yang sah, harus dipastikan ada, dipegang dan tersedia di tengah masyarakat. Sampai ke daerah perbatasan dan 3T atau Tertinggal, Terdepan, dan Terluar. Termasuk untuk Provinsi Kalimantan Barat.
Dikutip dari kantor berita Antara, Nur Asyura Anggini Sari, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Barat juga menyatakan bahwa mata uang rupiah bukan hanya sebagai alat transaksi pembayaran. Akan tetapi identitas dan simbol kedaulatan bangsa serta negara.
Hal ini disampaikannya saat pelepasan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 di Satuan Patroli (Satrol) Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) XII Pontianak, Jumat (7/6/2024).
"Rupiah simbol kedaulatan bangsa dan kami terus memastikan ada di tengah masyarakat," jelas Nur Asyura Anggini Sari.
Baca Juga: Strategi Bisnis Penerbangan "Sangat Disengaja": Singkat dan Super Murah
Dalam Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024, Bank Indonesia bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut menyasar lima pulau kawasan 3T.
"Pulau yang dikunjungi adalah Pulau Karimata, Pulau Maya, Pulau Cempedak, Pulau Pelapis dan Pulau Padang Tikar," jelasnya.
"Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 ini satu di antara bentuk nyata keberadaan rupiah. Kemudian melalui kegiatan ini, masyarakat bisa menukar uang yang lusuh dan lainnya. Kami memastikan agar uang cukup, sesuai pecahan dan layak edar di tengah masyarakat," tukas Nur Asyura Anggini Sari.
Laksamana Pertama TNI Avianto Rooswirawan, Komandan Lantamal XII Pontianak menyatakan TNI AL sangat mendukung kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024.
"Dalam kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024, BI dan kami dari TNI AL memiliki tujuan sama yakni kedaulatan bangsa. AL menjaga kedaulatan melalui pertahanan dan BI melalui ekonomi dan rupiah. Jadi kegiatan ini sangat penting untuk kedaulatan bangsa dan negara," sambutnya.
Baca Juga: IDSurvey Turut Memperkuat Peran Wanita Dalam Dunia Bisnis