Suara.com - Desa Wukirsari Kecamatan Imogiri merupakan salah satu desa di Kabupaten Bantul dengan potensi usaha wayang kulit yang sangat besar. Hal ini lah yang mendorong PT Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk membangun sebuah ekosistem kampung yang saling terintegrasi dengan nama Kampung Madani.
Tujuan besar dari dibentuknya Kampung Madani Wukirsari sendiri di antaranya untuk mewujudkan percepatan pertumbuhan ekonomi daerah melalui peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat melalui program klasterisasi kerajinan wayang kulit, meningkatkan pengembangan program pemberdayaan untuk meningkatkan literasi dan minat terhadap pendidikan bagi nasabah, keluarga nasabah maupun lingkungan.
Kampung Madani Desa Wukirsari diresmikan oleh Bupati Bantul, H. Abdul Halim Muslih yang juga dihadiri oleh Kepala Desa Wukirsari Susilo Hapsoro. 100 Nasabah dan warga sekitar menikmati fasilitas cek kesehatan gratis saat peresmian ini berlangsung.
Pemimpin Cabang PNM Yogyakarta, Danang Setya Budi mengungkapkan PNM sebagai lembaga yang berfokus dalam pemberdayaan pelaku usaha ultra mikro berkomitmen untuk mendorong nasabah dan masyarakat desa agar bisa memberi kontribusi lebih.
Baca Juga: Dana Total Rp 60 M Tersedia Bagi 2 Ribu Pelaku UMKM 2024 di Kepulauan Riau
“Di Kampung Madani ini kelompok pengrajin Tatah Sungging telah terbentuk dan mendapat pelatihan terkait kerajinan kulit. Mereka juga kini telah memberi kontribusi kepada masyarakat berupa penyediaan lapangan kerja serta mampu menambah inovasi produk baru dari kerajinan wayang kulit,” jelas Danang pada Selasa, (4/6) di Desa Wukirsari.
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi juga mendorong warga desa untuk bisa saling bersinergi memaksimalkan potensi desa yang sudah terbangun bertahun-tahun. “Kampung Madani hadir sebagai wadah diskusi sampai implementasi untuk mengembangkan usaha agar warga desa dapat berdaya bersama-sama. Artinya perlu ada kolaborasi dari seluruh warga desa baik nasabah PNM ataupun bukan supaya kepedannya bisa menjadi pusat wayang kulit yang bersaing hingga skala global,” ungkap Arief.