Begitu juga dengan harga komoditas pertanian seperti bawang merah, dijual Rp 27.000 per kg di pasar rakyat di mana harga di luar sekira Rp 30.000 per kg.
Bawang putih dibanderol Rp 38.000 per kg di pasar rakyat, dibandingkan harga pasaran Rp 40.000 per kg, sedangkan tomat di pasar rakyat Rp 17.000 per kg dibandingkan harga biasa Rp 20.000 kg.
Selain itu harga minyak goreng merek Minyakita juga masih sesuai dengan HET yakni Rp 14.000 per liter. Namun distributor yang membawa Minyakita hanya membawa sekitar 20-25 dus, satu dus berisi 12 bungkus.
Meski pun terbatas, namun masih ada distributor lain yang membawa minyak goreng dengan merek lain dengan harga di bawah harga pasar.
"Rata-rata selisih harga di pasar rakyat dengan pasar tradisional serta modern mencapai Rp 1.000 hingga Rp 3.000. Masyarakat bisa belanja hemat dan lebih dekat," tandas Sri Wahyunida.
Ia menambahkan harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kota Mataram relatif landai dan fluktuatif. Antara lain harga cabai saat ini sedang turun. Untuk cabai rawit dari Rp 35.000 per kg menjadi Rp 33.000 per kg, cabai merah besar Rp 32.000 per kg menjadi Rp 30.000 per kg, dan cabai keriting Rp 40.000 per kg menjadi Rp 35.000 per kg.
Daging sapi pun masih bertahan Rp 125.000 per kg begitu juga dengan daging ayam berada di kisaran Rp 38.000 per kg.
Meski pun harga kebutuhan pokok relatif melandai, namun antusiasme masyarakat belanja di pasar rakyat tinggi.
"Ini artinya, daya beli masyarakat kita masih tinggi. Itu terlihat dari habisnya kebutuhan pokok dibeli masyarakat seperti beras, telur, bawang, cabai, dan lainnya, dalam waktu sekitar satu jam," jelas Sri Wahyunida.
Baca Juga: Rinjani 100 Ultra Promosikan Wisata, Berikan Keuntungan Ekonomi