Lulusan SMK Paling Banyak Jadi Pengangguran, Vokasi Sektor Hospitality Bisa Jadi Pilihan

Rabu, 05 Juni 2024 | 10:15 WIB
Lulusan SMK Paling Banyak Jadi Pengangguran, Vokasi Sektor Hospitality Bisa Jadi Pilihan
Para pencari kerja di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (24/1). Menurut Survei Angkatan Kerja Nasional 2024 oleh Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka tertinggi adalah lulusan SMK, sebesar 8,62 persen.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT BISA Ruang Nuswantara (BIRU), anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) yang berfokus di bidang pendidikan, vokasi, dan ekonomi sirkular meresmikan kerja sama Pengembangan Pelatihan Keterampilan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan Hotel Royal Tulip Gunung Geulis, Gunung Geulis, Bogor, Jawa Barat. 

Kemitraan ini mencakup pelatihan, pendampingan, konsultasi, dan pengembangan kompetensi untuk meningkatkan kualitas siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sektor perhotelan.

Nantinya para siswa akan mengikuti serangkaian pelatihan serta peningkatan kompetensi yang terfokus dan praktis di bidang front office, housekeeping, hingga layanan food and beverage. 

Selanjutnya, BIRU akan menempatkan siswa dari mitra SMK untuk magang di Hotel Royal Tulip Gunung Geulis, memberikan mereka pengalaman langsung bekerja di hotel berstandar bintang 5. Hotel Royal Tulip Gunung Geulis juga akan berperan aktif dalam mengevaluasi dan memvalidasi modul pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan oleh BIRU.

Baca Juga: Ketua Banggar Minta Tingkat Pengangguran Gen Z Hingga Hilirisasi Jadi Pembahasan RAPBN 2025

Menurut Survei Angkatan Kerja Nasional 2024 oleh Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka tertinggi adalah lulusan SMK, sebesar 8,62 persen. 

Sektor hospitality membuka peluang besar bagi lulusan vokasi, dengan proyeksi kebutuhan tenaga kerja perhotelan mencapai 8,6 juta pada 2024-2025. Kemitraan platform Bisa Ruang Vokasi (BRV) mengintegrasikan pendidikan vokasi dengan industri melalui konsep ‘link and match’, mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan pemerintah dalam meningkatkan kompetensi SDM sekaligus mengurangi kesenjangan antara kurikulum pendidikan dan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja.

Kristiyanto Widiyawan, Presiden Direktur BIRU, mengatakan kerja sama dengan Hotel Royal Tulip Gunung Geulis menambah portofolio kemitraan perusahaan dengan industri dalam mengembangkan program pelatihan dan pengembangan kompetensi siswa dan lulusan SMK. 

"Sebagai hotel bintang 5 ternama di Indonesia, Hotel Royal Tulip Gunung Geulis merupakan mitra ideal bagi BIRU untuk mengembangkan modul pelatihan BIRU sesuai dengan standar tertinggi perhotelan, sejalan dengan rencana ekspansi BIRU," kata Kristiyanto dalam keterangannya pada Rabu (5/6/2024).

"Kami berharap kerja sama ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan sektor perhotelan nasional dan memenuhi kebutuhan industri hospitality akan tenaga kerja terampil yang siap kerja," tambahnya.

Baca Juga: Ogah Kota-kota di RI Mencekam karena Banyak Pengangguran, Jokowi: Jangan sampai Kita Seperti Eropa dan Amerika

Yogi Iswandi, Human Resources Manager Hotel Royal Tulip Gunung Geulis, menyambut baik kolaborasi ini dirinya mengapresiasi kolaborasi bersama BIRU karena kerja sama antara industri dan pendidikan sangat penting untuk menghadapi tantangan di dunia industri yang terus berkembang. 

"Melalui kolaborasi ini, kami mendapatkan akses langsung kepada talenta siap industri yang sesuai standar Hotel Royal Tulip Gunung Geulis. Kami yakin kolaborasi ini akan membuka peluang besar bagi para siswa untuk mengembangkan keterampilan praktis dan pengetahuan mendalam tentang industri perhotelan," katanya.

Sejak pertama kali diperkenalkan pada 2018, BRV telah berhasil mendukung kebutuhan tenaga kerja di industri energi dan pertambangan dengan melatih 2.113 siswa SMK dari 23 SMK di seluruh Indonesia. Sejak 2023 BIRU memperluas jangkauannya ke sektor pariwisata dan perhotelan dengan menargetkan 44.000 peserta didik, 2.500 penerima beasiswa, dan 2.000 peserta pengembangan kompetensi guru hingga 2027.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI