Suara.com - Gunung Padang yang berlokasi di perbatasan Dusun Gunungpadang dan Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur memiliki potensi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Sebagai situs prasejarah peninggalan kebudayaan Megalitikum, punden berundak terbesar di Asia Tenggara di Jawa Barat ini berusia 10.000 - 25.000 Sebelum Masehi (SM).
Dikutip dari kantor berita Antara, angka kunjungan ke Gunung Padang meningkat hingga 500 orang setiap pekannya, terdiri dari wisatawan Nusantara (wisnu) dan wisatawan mancanegara (wisman).
Herman Suherman, Bupati Cianjur, pada Selasa (4/6/2024) menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Cianjur tengah menggencarkan promosi berinvestasi aman dan nyaman. Caranya memberikan berbagai kemudahan termasuk memberikan insentif bagi pelaku usaha yang menanamkan modalnya di Cianjur.
Baca Juga: Kekayaan Rupert Murdoch: Raja Media Menikah Lagi di Usia 93 Tahun
Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, membuka peluang investasi untuk sarana dan prasarana penunjang obyek wisata Situs Megalit Gunung Padang di Kecamatan Campaka, seperti hotel dan homestay dengan berbagai kemudahan.
"Kami berikan berbagai kemudahan termasuk membuat Peraturan Daerah (Perda) Insentif bagi pelaku usaha yang hendak berinvestasi di Cianjur, sehingga mereka dapat menanamkan modalnya di berbagai bidang usaha," jelas Herman Suherman.
Selain Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang bisa memudahkan investor dalam mengembangkan investasi, Pemerintah Kabupaten Cianjur membuka peluang pengembangan usaha bidang jasa. Baik hotel, homestay dan lain-lain di kawasan penunjang Gunung Padang yang masih minim fasilitas.
Sehingga keberadaan sarana dan prasarana penunjang yang sangat dibutuhkan wisatawan bisa dipenuhi.
"Beberapa hari lalu, Pangdam III/Siliwangi membuat video di Gunung Padang yang akan ditayangkan di depan petinggi negara sehingga menjadi sarana promosi untuk mengenalkan potensi wisata Gunung Padang," kata Herman Suherman.
Baca Juga: PTPN Dorong UMKM Sumut Naik Kelas Lewat Jelajah Kuliner Nusantara
Harapannya, ada investor yang tertarik membangun sarana dan prasarana penunjang. Termasuk villa di kawasan ini, karena banyak wisman dan wisnu kesulitan untuk mendapatkan penginapan.
Kemudian setiap malam Jumat dan malam Minggu, bakal digelar acara kebudayaan yang sangat berpotensi untuk menjadi daya tarik wisatawan.
"Pertunjukan kebudayaan rutin digelar setiap malam Jumat dan malam Minggu sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang dan menginap di area pengembangan situs. Seperti pertunjukan budaya, kesenian dan keagamaan yang digelar di Bali," tutup Herman Suherman.