Suara.com - Bank Saqu, perbankan digital, mencatat angka 1 juta nasabah dalam waktu 6 bulan sejak diluncurkan pada November tahun lalu. Pencapaian ini menegaskan efektivitas produk dan layanan Bank Saqu yang inovatif yang menyasar para solopreneur di Indonesia.
Bank Saqu menyasar generasi muda, terutama para solopreneur di Indonesia, mencakup pemilik usaha kecil, pekerja lepas, dan karyawan tetap dengan pekerjaan tambahan.
Segmen ini secara proaktif mencari cara untuk bertumbuh, menabung lebih banyak, berinvestasi lebih banyak, atau bahkan mengambil pinjaman untuk upaya produktif, guna mencapai lebih banyak hal positif di masa depan.
Presiden Direktur PT Bank Jasa Jakarta, Leo Koesmanto mengatakan, pencapaian ini menunjukkan bahwa produk dan layanan inovatif perusahan benar-benar membantu memenuhi kebutuhan para solopreneur dan masyarakat luas.
Baca Juga: Solusi Lifestyle Mudah! Bank Mandiri dan JCB Gelar Mandiri JCB Precious Festival 2024
"Bank Saqu akan terus menjadi Teman Seperjuangan bagi para solopreneur, tidak hanya melalui layanan keuangan, tetapi juga memberikan edukasi dan pendampingan untuk meningkatkan produktivitas dan kompetensi mereka," ujarnya yang dikutip, Selasa (4/6/2024).
"Saat ini adopsi kebiasaan menabung otomatis naik 3x lipat, dihitung sejak jumlah nasabah masih 500.000 hingga mencapai 1 juta. Peningkatan ini terjadi berkat ftur inovatif Tabungmatic dan Saku Booster yang membantu orang kembali rajin menabung," sambung Leo.
Bank Saqu hadir untuk membantu mempercepat transformasi digital dan mengubah pengalaman perbankan yang mudah, cepat dan menyenangkan lewat produk-produk inovatif seperti Saku, Busposito, Tabungmatic dan Saku Booster.
Nasabah cenderung menggunakan Bank Saqu bukan hanya karena efektivitas biaya tetapi juga karena rekomendasi dari pihak lain. Selain itu, proses registrasi yang mudah dan cepat dengan waktu kurang dari 10 menit, juga mempengaruhi kepuasan nasabah terhadap Bank Saqu.1
"Kami akan terus meningkatkan layanan dan memperluas jangkauan kami untuk mendukung lebih banyak lagi solopreneur dan UMKM di seluruh Indonesia," pungkas Leo.
Baca Juga: Nasabah Unggulan PNM Studi Banding Membuat Olahan Daging Dendeng di Aceh