Produk Tembakau Alternatif Punya Potensi Kurangi Risiko Penyakit Terkait Merokok

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 03 Juni 2024 | 13:38 WIB
Produk Tembakau Alternatif Punya Potensi Kurangi Risiko Penyakit Terkait Merokok
Ilustrasi vape.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penelitian dari Institute of Psychiatry, Psychology & Neuroscience (IoPPN) di King's College London, Inggris, menghadirkan fakta baru bahwa penggunaan produk tembakau alternatif, seperti rokok elektronik atau vape dan produk tembakau yang dipanaskan, menghasilkan zat toksik atau zat berbahaya yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan rokok.

Sehingga, pada produk tembakau alternatif, paparan zat yang berpotensi dapat mengurangi risiko penyakit akibat merokok menurun secara signifikan. Dengan fakta berbasis penelitian ilmiah ini, produk tembakau alternatif merupakan opsi yang lebih baik untuk membantu perokok dewasa beralih dari kebiasaan merokok.

Deputy Chief Medical Officer Inggris, Dr. Jeanelle DeGruchy, menyatakan penelitian tersebut menggabungkan ilmu pengetahuan dan inovasi produk tembakau alternatif untuk membantu mengurangi potensi penyakit akibat kebiasaan merokok. Produk tembakau alternatif tidak bebas risiko, tapi merupakan opsi untuk membantu perokok dewasa beralih dari kebiasaan merokok.

"Produk tembakau alternatif jauh lebih tidak berbahaya dibandingkan terus merokok sehingga pesannya jelas, jika pilihannya antara merokok dan produk tembakau alternatif, pilihlah produk tembakau alternatif. Beralih dari kebiasaan merokok adalah salah satu hal terbaik yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko," jelas Dr. Jeanelle seperti dikutip dari laman resmi King's College London, Senin (3/6/2024).

Baca Juga: Asosiasi Tegaskan Komitmen Lindungi Anak-anak dari Produk Tembakau Alternatif

Penelitian yang dibuat oleh Kantor Peningkatan dan Kesenjangan Kesehatan (Office for Health Improvement and Disparities), Departemen Kesehatan dan Sosial Inggris, tersebut mengkaji banyak aspek dari produk tembakau alternatif. Mulai dari identitas pengguna produk, jenis produk, dampak terhadap kesehatan, baik secara absolut maupun dibandingkan dengan merokok, dan persepsi masyarakat mengenai bahayanya.

Para penulis juga meneliti tentang biomarker paparan (ukuran perubahan biologis dalam tubuh terhadap paparan zat yang berpotensi membahayakan dalam tubuh), serta biomarker potensi bahaya (ukuran perubahan biologis dalam tubuh yang berpotensi menyebabkan penyakit) terkait penggunaan produk tembakau alternatif atau merokok.

Bukti terkuat ditemukan dari hasil biomarker paparan pengguna produk alternatif tembakau. Berdasarkan hasil tersebut, kadar nitrosamin spesifik tembakau, serta zat lain menyebabkan adanya potensi penyakit akibat kebiasaan merokok, ditemukan pada tingkat yang jauh lebih rendah pada pengguna produk tembakau alternatif.

"Tingkat paparan dari senyawa penyebab kanker jauh lebih rendah pada pengguna produk tembakau alternatif dibandingkan dengan mereka yang merokok. Membantu perokok dewasa beralih dari merokok ke produk tembakau alternatif harus dianggap prioritas," ujar Dr. Debbie Robson, dosen senior di IoPPN King’s Tobacco Harm Reduction dan salah satu penulis laporan tersebut.

Pada kesempatan berbeda, Ketua Aliansi Vaper Indonesia (AVI), Johan Sumantri menyampaikan hal senada. Ia mengatakan, terdapat semakin banyak penelitian ilmiah tentang produk tembakau alternatif, sehingga fakta-fakta ini dapat membantu mendorong perokok dewasa beralih dari kebiasaan merokok.

Baca Juga: Misinformasi Sebabkan Perokok Dewasa Enggan Beralih ke Produk Tembakau Alternatif

Ia juga berharap pemerintah dapat memaksimalkan produk tembakau alternatif untuk mengurangi prevalensi merokok di Indonesia.

"Sejatinya, produk ini diciptakan untuk membantu perokok dewasa yang kesulitan berhenti merokok atau ingin tetap menikmati nikotin dengan risiko lebih rendah. Kami akan terus melakukan sosialiasi terkait hal ini," kata Johan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI