120 Pelaku UMKM, Pokdarwis, Petani Hadiri Pelatihan IHH Kawasan Borobudur

Sabtu, 01 Juni 2024 | 17:12 WIB
120 Pelaku UMKM, Pokdarwis, Petani Hadiri Pelatihan IHH Kawasan Borobudur
Kawasan Candi Borobudur. Sebagai ilustrasi [Kemenparekraf]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pariwisata serta seluruh sektor pendukungnya, mulai pemandu wisata, tukang parkir kendaraan, penyedia cenderamata dan kuliner, sampai penyedia akomodasi dan sebagainya merupakan kesatuan yang memberikan napas bagi perekonomian. Dengan konsep wisata berkelanjutan, harmoni dari pengelolaan sebuah kawasan wisata akan menjadi daya tarik bagi para konsumen atau wisatawan.

Dikutip kantor berita Antara dari rilis resmi, Mulyanto, Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magelang menyebutkan pariwisata memutar roda perekonomian warga.

"Tidak hanya yang terlibat langsung tetapi sektor pendukung seperti tukang ojek dan parkir kendaraan," paparnya.

Oleh karena itu, ia menyambut baik pelatihan InJourney Hospitality House (IHH) bagi para pelaku industri pariwisata di kawasan Candi Borobudur.

Baca Juga: Berkolaborasi dengan LPDB-KUMKM, Koperasi Radha Krisna Ekspansi Krisna Oleh-oleh Nusantara di Jogja

"Semoga pelatihan ini memberikan efek berlipat ganda bagi kesejahteraan warga," sambut Mulyanto.

Sebanyak 120 peserta dari tiga desa, yaitu Desa Tegalarum, Desa Kebonsari, dan Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah menghadiri IHH yang digelar PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) bersama PT Angkasa Pura I sebagai bagian dari holding BUMN PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero).

"InJourney Hospitality House (IHH) adalah perwujudan komitmen untuk membuka akses peningkatan kemahiran seputar keramahtamahan dan pelayanan yang berciri Indonesia," jelas AY Suhartanto, Corporate Secretary PT TWC.

Program IHH berlangsung 29-31 Mei 2024, difasilitasi tenaga pelatih profesional, dengan menekankan tujuan menghadirkan pariwisata berkelanjutan di kawasan Candi Borobudur.

Para peserta yang hadir berangkat dari berbagai profesi, seperti anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), anggota BUMDes, pegiat desa wisata, pegiat Balai Ekonomi Desa (Balkondes), perajin, pemandu wisata lokal, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan menengah (UMKM), petani, sampai perangkat desa setempat.

Baca Juga: Pemprov Kaltara Bagikan Kiat Kelola Keuangan UKM dan Implementasi Si Apik, Apakah Itu?

Pelatihan IHH berlangsung di Pasar Tani Morosuka, Desa Tegalarum, Borobudur, dan dirancang agar pelaku wisata dan UMKM memiliki wawasan luas. Sehingga mereka mampu menerapkan standar pelayanan prima yang menunjukkan keramahtamahan dan memberikan pengalaman berkesan dan berkualitas bagi wisatawan.

InJourney Group berupaya membangun kesadaran masyarakat akan nilai-nilai budaya luhur seperti keramahtamahan dan saling tolong menolong, yang sesuai dikembangkan menjadi karakteristik Borobudur sebagai destinasi wisata.

"Kami berkeinginan untuk terus berkontribusi dalam membangun sikap tersebut melalui pemberdayaan masyarakat di kawasan ini," lanjut AY Suhartanto.

Sementara Ruly Artha, General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) menyatakan bahwa pihaknya bertanggung jawab mendorong terciptanya standar pelayanan yang mencerminkan keramahtamahan Indonesia sebagai bagian dari ekosistem aviasi dan pariwisata.

"Mari berkolaborasi untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi kita dalam menyambut wisatawan, baik domestik mau pun mancanegara, dengan layanan end-to-end mulai dari bandara hingga destinasi wisata," imbaunya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI