Pemerintah Anggap Banyak Protes Iuran Tapera Karena Belum Paham

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 31 Mei 2024 | 09:36 WIB
Pemerintah Anggap Banyak Protes Iuran Tapera Karena Belum Paham
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat ditemui awak media di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (17/5/2024). (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah menganggap biasa adanya protes dari pekerja maupun pengusan soal kebijakan iuran Tabungan Perumahan rakyat (Tapera). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut protes itu timbul, karena masyarakat hingga pengusaha belum disosialisasi dengan baik.

Namun, Airlangga belum memastikan apakah kebijakan ini diundur pelaksanaannya. Sebab, menurut dia, perlu sosialisasi mendalam agar para karyawan paham kebijakan iuran Tapera.

"Tentu kalau sosialisasinya belum masif dan kebijakannya perlu diperjelas, fasilitas yang didapat seperti apa, ya nanti kita lihat dari sana," ujarnya di Jakarta, yang dikutip Jumat (31/5/2024).

Airlangga pun memberi sinyal bahwa kebijakan sepertinnya tidak bisa dibatalkan. Sebab, kebijakan itu diambil berdasarkan undang-undang (UU).

Baca Juga: Ungkit Kasus Jiwasraya hingga Taspen, Legislator Demokrat Khawatir Masalah Tapera Berujung ke Masalah Hukum

Adapun, kebijakan iuran Tapera diatur dalam PP Nomor 21 Tahun 2024 tentang perubahan atas PP Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

Iuran Tapera tersebut akan dikelola oleh lembaga BP Tapera yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 4 Tahun 2016 tentang Tabungan Perumahan Rakyat.

"Kan ini undang-undang (Tapera)," tegas dia.

Nasib Tapera

Ilustrasi iuran Tapera. (Unsplash)
Ilustrasi iuran Tapera. (Unsplash)

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjadi buruan para awak media yang ingin menanyakan nasib iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) terhadap karyawan swasta. Pasalnya, kebijakan iuran Tapera dengan memotong gaji sebesar 3% itu sangat ditentang oleh pekerja maupun pengusaha.

Baca Juga: Cara Cek Saldo Tapera Secara Online Melalui Situs SITARA, Pegawai yang Jadi Peserta Wajib Tahu Simpanannya

Hanya saja, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini irit bicara soal iuran Tapera. Dia bilang, nasib diberlakukan iuran Tapera itu akan ditentukan pada Jumat (31/5) besok.

Sri Mulyani bilang, pemerintah akan menggelar konferensi pers untuk menjelaskan kebijakan yang kontroversi itu.

"Iya nanti dilakukan, ada konferensi pers," ujar Sri Mulyani singkat di Jakarta, Kamis (30/5/2024).

Iuran Tapera Tak Hilang

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menegaskan, iuran Tapera itu tidak serta merta hilang setelah dipotong dari gaji karyawan.

"Menurut saya yang dulu Tapera itu tabungan, bukan dipotong terus hilang. Itu tabungannya anggota untuk itu untuk mendapatkan bantuan untuk bangun rumah," ujarnys di JCC Jakarta, Selasa (28/5/2024).

Basuki kembali menjelaskan, iuran Tapera sebenarnya sudah ada pada sejak lima tahun lalu, akan tetapi tidak langsung diterapkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI