Siap-siap Emak-emak Tak Bisa Borong, Beli LPG 3 Kg Dicatat Pakai Aplikasi

Achmad Fauzi Suara.Com
Kamis, 30 Mei 2024 | 09:39 WIB
Siap-siap Emak-emak Tak Bisa Borong, Beli LPG 3 Kg Dicatat Pakai Aplikasi
Ilustrasi pangkalan LPG 3 Kg di Kota Semarang. [Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pendataan pengguna LPG 3 kg untuk mendukung Transformasi Subsidi LPG 3 kg Tepat Sasaran terus dilakukan Pertamina Patra Niaga. Salah satunya pencatatan pangkalan LPG 3 kg akan beralih dari manual ke digital melalui aplikasi berbasis website yang dinamakan Merchant Apps Pangkalan (MAP).

"Pencatatan transaksi LPG 3 kg secara digital melalui MAP mulai 1 Juni 2024, bagi yang belum daftar, kami persilahkan bawa KTP saat membeli LPG 3 kg di Pangkalan agar terdata. Bagi yang sudah daftar, dapat membeli seperti biasa dengan menunjukkan KTP," ujar Corporate Secretary PT Pertamina Patra NiagaIrto dalam keterangannya, Kamis (30/5/2024).

Melalui MAP ini, siapa saja dan berapa konsumsi LPG 3 kg per pengguna per bulan dapat dilihat lebih jelas, sehingga subsidi penyaluran LPG 3 kg lebih dapat di dipertanggungjawabkan kepada Pemerintah.

Pangkalan mayoritas mengakses logbook manual ini melalui HP masing-masing.

Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Komitmen Awasi Pengisian LPG di SPBE dan SPPBE di Wilayah Sukabumi

Petugas saat menata tabung gas LPG 3 Kg di salah satu agen di Jawa Tengah. [Dok Pertamina]
Petugas saat menata tabung gas LPG 3 Kg di salah satu agen di Jawa Tengah. [Dok Pertamina]

Irto mengatakan, bahwa Pertamina Patra Niaga terus membuka pendaftaran pengguna LPG 3 kg di pangkalan. Konsumen cukup membawa KTP agar di catat oleh Pangkalan melalui MAP Pertamina.

"Pendaftar sudah mencapai 44,8 juta per Mei ini dan masih terus kita buka. Pendataan ini dilaksanakan dalam rangka Subsidi Tepat, agar subsidi Pemerintah jelas siapa-siapa pengguna atau yang menikmatinya," kata Irto.

Pada tahun 2024, Pemerintah menetapkan kuota LPG 3 kg sebesar 8,03 juta Metrik Ton dan hingga April 2024 realisasi telah mencapai 2,69 juta Metrik Ton secara nasional.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI