Suara.com - Peran bawang merah sebagai komoditi hortikultura termasuk penting. Sebagai sayuran rempah, banyak digunakan sebagai bumbu masakan atau hidangan. Sementara di sektor tanaman obat, berguna menjaga kesehatan pencernaan, jantung, menurunkan kadar gula darah, bahkan sampai memelihara kesehatan otak.
Sehingga bawang merah memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Serta semakin tinggi saat berlangsung peringatan hari raya keagamaan karena kebutuhan meningkat. Bahkan sampai terjadi kelangkaan.
Dikutip dari kantor berita Antara, para petani bawang merah di Desa Balesari Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah meraih cuan maksimal. Pasalnya saat ini harga komoditas cukup tinggi.
Harga bawang merah untuk kualitas basah potong dari petani dibeli dengan harga Rp 25.000 per kg.
Baca Juga: Rinjani 100 Ultra Promosikan Wisata, Berikan Keuntungan Ekonomi
"Harga ini naik dari yang semula Rp 15.000 - Rp 18.000 per kg," papar Siswanto, Ketua Kelompok Tani Arga Pranjaya, Desa Balesari Kecamatan Bansari di Temanggung, Rabu (29/4/2024).
"Harga jual kami di kisaran harga Rp 32.000 dan Rp 33.000 per kg untuk yang kering," lanjutnya.
Dengan harga cantik ini, para petani di Temanggung mendapatkan cuan seru alias keuntungan dari panen musim sekarang.
"Hasil panen saat ini bagus karena hujan tidak terlalu banyak, kadar air tidak terlalu banyak, panas bagus untuk pengeringan," kata Siswanto.
Kemudian untuk panenannya sendiri, panen bawang merah tahun ini per hektare menghasilkan 13 ton.
Baca Juga: World Water Forum 2024 Potensi Cuan Rp 1,7 T dari Produk UMKM
"Untuk luasan panen pada Maret - Juli 2024 ada di 230 hektare lahan, juga ditambah yang diperoleh dari champion kurang lebih 150 hektare, dan dari mitra petani mandiri 500 hektare," tukasnya.
Penanaman bawang merah berikutnya akan dilakukan pada Oktober 2024.