Suara.com - PT Taspen Life mencatatkan total aset alami kenaikan sepanjang tahun 2023 sebesar 13,61% menjadi Rp 7,5 Triliun. Nilai peningkatan ini berada di atas total pertumbuhan aset industri asuransi jiwa di Indonesia yang sebesar 0,7%.
Corporate Secretary Taspen, Yoka Krisma Wijaya mengatakan, pencapaian ini mencermikan jaminan keamanan dana peserta yang ditempatkan di Taspen Life, sehingga dapat menghasilkan pertumbuhan yang baik.
"Ke depan, Taspen Group akan terus meningkatkan pertumbuhan bisnis dengan strategi penempatan investasi yang aman dan berkelanjutan," ujarnya yang dikutip, Selasa (28/5/2024).
Sepanjang 2023, Taspen Life mencatatkan laba sebesar Rp 90,24 miliar dengan tingkat Return on Equity (ROE) perusahaaan mencapai sekitar 13%.
Kemudian, Risk Based Capital (RBC) perusahaan pada tahun 2023 tercatat mencapai sekitar 290%. Angka ini terus terjaga di atas batas minimum yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yakni sebesar 120%.
Selain itu, sepanjang tahun 2023, Taspen Life telah membayarkan total klaim bruto senilai Rp 656,78 miliar kepada peserta dan telah memberikan perlindungan kepada lebih dari 1,1 juta peserta di seluruh Indonesia.
Pada tahun 2023, Taspen Life telah melakukan transformasi bisnis dengan mendirikan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) dan telah mengantongi izin pendirian dari OJK.
"Taspen sebagai perusahaan induk senantiasa berkomitmen untuk dapat berkontribusi lebih terhadap negara. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir agar setiap perusahaan milik negara (BUMN) dapat berkontribusi terhadap pendapatan negara melalui langkah transformasi bisnis," pungkas Yoka.
Baca Juga: Berobat Makin Mahal, Semua Pihak Diminta Transparan Tanggapi Inflasi Medis