Resmi Bertunangan, Pembalap F1 Indonesia Pertama Ini Pebisnis Muda

Selasa, 28 Mei 2024 | 13:42 WIB
Resmi Bertunangan, Pembalap F1 Indonesia Pertama Ini Pebisnis Muda
Athina Papadimitriou dan Rio Haryanto [Instagram/alex_theleonardi/leonardiwedding].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rio Haryanto resmi bertunangan dengan keponakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Athina Papadimitriou pada Minggu (26/5/2024). Pasangan muda ini sama-sama memiliki latar belakang di dunia bisnis.

Sebelumnya, Rio Haryanto berprofesi sebagai pembalap Formula 1 (F1). Sebuah prestasi membanggakan karena ia adalah driver balap jet darat pertama Tanah Air yang sukses menorehkan nama Indonesia di kejuaraan FIA Formula One World Championship.

Keikutsertaannya menjadikan Indonesia sebagai negara kedua di level ASEAN yang memiliki pembalap F1. Sebelumnya, Malaysia mendului, dengan menempatkan Alex Yoong (2001) di tim Minardi, Italia. Kemudian Rio Haryanto menyusul pada 2016 di tim Manor Racing, Britania Raya.

Lahir pada 22 Januari 1993, Rio Haryanto adalah putra bungsu empat bersaudara, seluruhnya lelaki, dari pasangan Sinyo Haryanto dan Indah Pennywati.

Nama Sinyo Haryanto yang di dunia otomotif Indonesia akrab disapa Oom Sinyo adalah seorang pebisnis asal Surakarta. Salah satu perusahaannya bernama PT Solo Murni, dengan andalan utama peralatan tulis-menulis berupa buku tulis, yang mulai diproduksi paruh 1970-an.  Produknya tidak asing lagi menemani para murid sekolah Tanah Air dengan brand KIKY, atau lengkapnya KIKY Creative Product.

Pabrik berlokasi di Jalan Semarang-Solo, daerah Batan, Banyudono. Dan nama Kiky sendiri sebagai produk--yang stikernya dipasang di livery jet balap Rio Haryanto saat masih balapan F1--diambil dari nama salah satu abang Rio, yaitu Ricky Haryanto.

Dua saudara Rio Haryanto lainnya, yaitu Roy Haryanto serta Ryan Haryanto juga berkecimpung dalam dunia balap, utamanya karting (go-kart) sebelum menjadi pebisnis.

Selain menjadi penasihat balap Toyota Team Indonesia (TTI) milik PT Toyota Astra Motor, serta sesekali turun balap endurance kelas Asia dan Eropa,  Rio Haryanto kini menjadi pebisnis mengikuti jejak ayah dan ketiga abangnya. Jabatannya adalah direktur operasional PT Solo Murni.

Semasa menjadi pembalap Manor Racing F1, lelaki penyuka nasi kuning dan soto ini mendapatkan gaji kisaran 15,000 euro atau sekira Rp 2 miliar. Terasa fantastis bagi negeri kita, akan tetapi tercatat di bawah rata-rata pay driver dunia balap jet darat saat itu. Apalagi ada pembalap F1 yang mendapatkan tiga kali lipat dari gajinya.

Baca Juga: 120 Pelaku UMKM Karawang Ikuti Pelatihan Naik Kelas

Meski menghasilkan pendapatan sebagai pay driver F1, Rio Haryanto saat itu mendapatkan penalti penyelesaian pembiayaan masuk tim F1.  Apalagi Manor Racing memiliki catatan keuangan tidak cemerlang. Ditambah setiap kali balap, timnya juga mesti mengeluarkan dana untuk preparasi kendaraan, keikutsertaan, sampai pengeluaran tidak terduga lainnya. Semisal bagian race car mengalami tumbukan atau tabrakan dan seterusnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI