Suara.com - Meskipun terdapat desakan global untuk transisi menuju energi bersih, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) ternyata masih rajin memberikan fasilitas kredit untuk proyek-proyek energi kotor seperti batubara.
Hal tersebut terungkap dalam laporan keuangan Kuartal I 2024 emiten dengan kode saham BBNI itu yang dilihat Suara.com pada Selasa (28/5/2024).
Dalam laporannya BBNI mencatat porsi kredit ke sektor batubara sebesar 3,8% dari total kredit BNI pada periode 3 bulan pertama tahun ini. Porsi kredit tersebut naik dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 3,1%.
Secara nilai porsi kredit ke sektor batubara tersebut mencapai Rp26,4 triliun lebih tinggi dengan realisasi periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp19,6 triliun.
Baca Juga: Terus Membaik, Rasio Kredit Berisiko Bank Ini Turun hingga di Bawah 27 Persen
Jika dihitung berdasarkan nilai penyalurannya, pertumbuhan kredit ke sektor batubara ini tumbuh 34,38% yoy pada kuartal I-2024.
Meski demikian penyaluran kredit energi kotor ini masih jauh dibandingkan ke sektor energi terbarukan yang sudah dibiayai oleh BNI. Tercatat hingga periode itu Bank BNI telah memberikan fasilitas kredit hijau hingga Rp67,4 triliun pada akhir Maret 2024.
Porsi itu setara 14,2% dari total kredit BNI. Secara konsolidasi BNI sendiri total telah menyalurkan kredit sebesar Rp695,16 triliun ke berbagai sektor, angka ini naik sekitar 9,6% YoY.