Suara.com - Para emak baru – baru ini dihebohkan dengan fenomena gas LPG 3 kg yang gampang habis. Keluhan itu banyak disampaikan di media sosial. Nsmun, apakah ini benar bahwa gas tersebut gampang habis? Berikut adalah lima faktanya.
1. Ada Oknum Mengurangi Isi LPG
PT Pertamina Petra Niaga mengkonfirmasi bahwa sedikitnya sebelas Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) diketahui melakukan pengurangan isi LPG 3 kg. Akibatnya, masyarakat dirugikan lantaran isi dari gas yang mereka beli tak sesuai dengan ketentuan.
2. Pertamina Siasati dengan Sediakan Timbangan
Baca Juga: Harga Gas LPG Resmi Turun, Berikut Pernyataan Resmi Pertamina
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan pihaknya telah menyiapkan timbangan gas di setiap pangkalan resmi LPG sesuai ketentuan. Dengan demikian, pembeli diharapkan bisa mengecek apabila langsung membeli di pangkalan atau bukan melalui pesan – antar.
"Kalau kami penyaluran (gas elpiji 3 kg) hanya sampai pangkalan resmi. Makanya kami siapakah juga timbangan di sana, jadi kalau masyarakat nggak yakin (mendapat LPG 3 kg yang terisi penuh) coba timbang aja ketika membeli," kata Irto saat ditemui wartawan di SPBE Koja, Jakarta Utara, Senin (27/5/2024).
3. Kementerian Perdagangan Bertindak
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) menciduk praktik SPBE yang tidak mengisi penuh isi has LPG 3 kg. Hal ini yang membuat isi LPG 3 kg yang dibeli emak-emak cepat habis.
Mendag Zulhas mengungkapkan, praktik culas ini terjadi di SPBE Jakarta, Tangerang, dan Bandung. Oknum SPBE hanya mengisi LPG 3 kg seberat 2,3-2,8 kg saja.
Baca Juga: Simak Aturan-aturan Baru Pembelian LPG 3 Kg, Wajib Tunjukkan KTP
"Setelah dicek rata-rata isinya kurang 200-700 gram. Jadi isinya ini rata-rata 2.800-2.300 gram, yang harusnya 3.000 gram kan. 3.000 gram itu kan 3 kg," ujarnya di Jakarta, Sabtu (25/5/2024).
4. Kerugian Masyarakat
Menurut Mendag Zulhas, praktik ini membuat kerugian masyarakat senilai Rp 1,7 miliar per tahun. Bahkan, jika ditotal di semua wilayah, maka kerugian negara bisa mencapai Rp 18,7 miliar.
"Sudah ditemukan 11 titik, itu rata-rata dihitung kerugiannya hampir Rp 1,7 miliar per tahun. Jadi kalau 11 bayangin, banyak, apalagi kalau seluruh (SPBE) Indonesia," imbuh dia. Mendag
5. Ancaman Cabut Izin Usaha
Zulhas mengingatkan untuk pelaku usaha SPBE untuk tidak curang dalam pengisian LPG 3 kg. Dirinya mengancam akan mencabut izin usaha, jika praktik ini masih berlangsung. 5"Jadi ini juga perhatian kepada Pertamina dan Kementerian ESDM, pengusaha-pengusaha yang nakal diingatkan, kalau tidak ya harus dicabut, dihentikan izinya, karena memang itu aturannya. Diingatkan sekali, tidak diindahkan, maka harus dicabut izin usahanya," pungkas dia.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni