Suara.com - PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) / PT PII turut terlibat dalam rangkaian kegiatan World Water Forum (WWF) 2024 yang ke-10. Rangkaian kegiatan WWF ke 10 telah dilaksanakan sepanjang tahun 2023 hingga puncak acara yang berlangsung pada 18-25 Mei di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali.
Selain secara korporasi, PT PII melalui IIGF Institute --think-tank unit di bawah naungan PT PII-- terlibat dalam berbagai forum diskusi yang membahas pentingnya dukungan pada infrastruktur sektor air, utamanya dalam aspek pembiayaan pada gelaran internasional tersebut.
Direktur Utama PT PII, M. Wahid Sutopo menyampaikan bahwa melalui keterlibatan PT PII pada rangkaian kegiatan WWF 2024 hingga puncak pelaksanaannya ini, diharapkan dapat memperkuat kolaborasi bersama pada penyediaan infrastruktur di sektor air, dengan para pemangku kepentingan khususnya sektor swasta, Investor dan lenders internasional. Peningkatan infrastruktur sektor air diharapkan dapat mendorong kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi di Masyarakat.
“Penyediaan infrastruktur air bersih merupakan bagian dari upaya untuk memitigasi dampak perubahan iklim berupa penurunan permukaan tanah akibat penggunaan air tanah secara masif, yang saat ini terasa di beberapa kota besar di Indonesia. Selain itu, dengan pembangunan sektor air dapat meningkatkan sanitasi dan kesehatan masyarakat,” kata Sutopo.
Salah satu forum yang diikuti oleh PT PII adalah Forum Diskusi dengan topik “Making the green investment case for innovation to achieve water resilience and improved governance” yang diselenggarakan pada 23 Mei 2024.
Dalam forum tersebut Direktur Utama PT PII menjadi narasumber bersama dengan Director International financial institutions for development- Environmental, project management & international development finance expertise in public and private sector, Water, Economy, & Climate Change Global Lead World Bank, Direktur Utama Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH), dan Wakil Ketua Umum Persatuan Perusahaan Air Minum di Indonesia (Perpamsi).
Direktur Utama PT PII M. Wahid Sutopo pada paparannya yang bertajuk “Opportunity of Utilizing Green Financing Instruments in The Water Sector” menyampaikan peran signifikan PT PII dalam mempercepat dan memperkuat proyek infrastruktur air di Indonesia, terlihat dari dukungan penjaminan pada 6 proyek air yang pembiayaannya dilakukan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), yaitu SPAM Umbulan, SPAM Jatiluhur, SPAM Karian Serpong, SPAM Bandar Lampung, SPAM Semarang Barat, serta SPAM Pekanbaru.
Adapun keseluruhan total investasi dari 6 proyek air tersebut adalah Rp 7,87 Triliun, dengan total kapasitas 15.580 L/S serta telah dialirkan pada sekitar 5 juta masyarakat Indonesia.
“Perencanaan strategis, stakeholder engagement, strukturisasi pembiayaan, serta operasional yang baik merupakan faktor-faktor penting dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan proyek sektor air melalui skema KPBU sebagai salah satu bentuk Creative Financing dalam pembangunan infrastruktur” ungkap Sutopo.
Pada hari yang sama PT PII juga berpartisipasi sebagai panelis dalam forum diskusi Session 5A dengan topik “Revisiting of international water financing architecture (incl. New economic approaches) with emphasis on transparency, accountability, fairness & equity” yang diwakili oleh Direktur Bisnis PT PII Andre Permana, bersama dengan Direktur Utama Indonesia Infrastructure Finance (IIF), LPEM FEB Universitas Indonesia, ERIA, dan IHE Delft.