Suara.com - Pelatihan mekanik operator alat berat bagi pemuda dan pelatihan keterampilan salon bagi perempuan Orang Asli Papua (OAP) mulai digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura.
Dikutip dari kantor berita Antara, Esau Awoitauw, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Jayapura di Sentani, pada Kamis (23/5/2024) menyatakan pelatihan mekanik alat berat dan keterampilan salon dibuka mulai tahun ini.
Pemkab Jayapura menyatakan bahwa pemuda daerah setempat harus mampu menciptakan lapangan pekerjaan mandiri. Tujuannya menekan angka pengangguran.
Pemerintah pusat mendorong pemerintah daerah membuka lapangan pekerjaan di berbagai sektor sehingga tingkat pengangguran terbuka di Indonesia berada di angka 5-5,7 persen.
Baca Juga: Pelaku UMKM Pengasinan Ikan Siap Dapatkan Suntikan Modal
“Ini merupakan langkah berani kami untuk menciptakan keterampilan bagi OAP sehingga mereka bisa hidup dari kemampuan yang dimiliki,” jelas Esau Awoitauw.
Menurutnya, mekanik operator alat berat sangat kurang di Papua. Biasanya kemampuan ini hanya dimiliki oleh masyarakat non-Papua.
“Setelah kami survei dan mendengar masukan dari masyarakat maka pelatihan ini akan dilakukan untuk membentuk pemuda Papua yang bisa memperbaiki mesin-mesin alat berat seperti eskavator, greder, crane, bored pile, diesel hammer, scraper, roller, bulldozer, dump truck,” lanjutnya.
Esau Awoitauw menyatakan tenaga pengajar disediakan langsung dari Balai Latihan Kerja (BLK) Papua, ditambah tenaga ahli dari luar Papua.
“Jadi harapan kami, setelah mereka mengikuti pelatihan dapat dipakai tenaganya untuk memperbaiki alat-alat berat yang rusak. Sehingga mereka dapat hidup dari keterampilan itu. Juga salon, biasanya hanya dilakukan orang non-Papua, tetapi ini berbeda sehingga OAP juga bisa membuka usaha salon,” tandas Esau Awoitauw.
Baca Juga: Pengalaman Unik Menanti di Desa Wisata Jayapura: Perlu Dukungan Pemerintah-Masyarakat
Lowongan pekerjaan di Kabupaten Jayapura sangatlah terbatas, tidak ada perusahaan-perusahaan besar di daerah. Hanya ada perusahaan kelapa sawit, itu pun tenaga kerjanya di bagian manajemen didatangkan dari luar Papua.
Dan juga lowongan menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) juga sangat terbatas. Padahal jumlah mahasiswa yang setiap tahunnya diluluskan perguruan tinggi di Papua jumlahnya ratusan bahkan ribuan. Oleh karena itu maka pelatihan operator alat berat mau pun salon sangat diperlukan.