Suara.com - Pesawat Singapore Airlines mengalami guncangan hebat atau turbulensi hebat saat terbang dengan rute London-Singapura pada Selasa (21/5/2024). Penerbangan dengan nomor SQ321 yang menggunakan pesawat Boeing 737-300 ER ini membawa 211 penumpang dan 18 awak.
Insiden turbulensi pesawat Singapore Airline ini membuat satu orang penumpang tewas. Para penumpang pun menceritakan kengerian yang terjadi selama penerbangan alami turbulensi.
Seperti dilansir BBC, Rabu (22/5/2024), Penumpang asal Inggris Andrew Davis menceritakan, saat turbulensi terjadi banyak jeritan mengerikan dan terdengar banyak barang yang jatuh.
"Hal yang paling saya ingat adalah melihat benda-benda terbang di udara. Saya tersiram kopi. Turbulensinya luar biasa parah," ujar Davis.
Baca Juga: Potret Dalam Pesawat Singapore Airlines: Penumpang Panik, Pramugari Berlumuran Darah
Atas Kejadian itu, seorang pria Inggris berusia 73 tahun, Geoff Kitchen, meninggal karena dugaan serangan jantung. Sementara lebih dari 30 orang terluka ketika penerbangan London-Singapura tiba-tiba terguncang hebat.
Kemudian, Penumpang lain mengatakan pesawat Singapore Airline tiba-tiba mulai miring dan berguncang.
"Saya mulai bersiap menghadapi apa yang terjadi, dan tiba-tiba terjadi penurunan drastis, sehingga semua orang yang duduk dan tidak mengenakan sabuk pengaman langsung terlempar ke langit-langit," kata Dzafran Azmir, ssalah satu penumpang.
Setelah kejadian itu, pesawat Singapore Airlines itu dialihkan ke Bangkok dan mendarat dengan selamat.
Seorang pejabat maskapai penerbangan mengatakan bahwa sekitar 10 jam setelah penerbangannya, pesawat tersebut mengalami turbulensi di Cekungan Irrawaddy Myanmar pada ketinggian 37.000 kaki.
Baca Juga: Pesawat Singapore Airlines Turbulensi Parah, Kemenlu Pastikan Tidak Ada WNI Jadi Korban
Perusahaan tersebut mengatakan pihaknya bekerja sama dengan pihak berwenang Thailand untuk memberikan bantuan medis kepada penumpang, dan mengirimkan tim ke Bangkok untuk memberikan bantuan tambahan yang diperlukan.