Harga Minyak Mentah Dunia Turun Imbas Kekhawatiran Tingginya Suku Bunga AS

Achmad Fauzi Suara.Com
Rabu, 22 Mei 2024 | 08:49 WIB
Harga Minyak Mentah Dunia Turun Imbas Kekhawatiran Tingginya Suku Bunga AS
Ilustrasi harga minyak dunia turun. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga minyak mentah dunia turun di perdagangan Asia pada hari Rabu. Penurunan ini imbas, data industri AS yang justru meningkat serta kekhawatiran atas tingginya suku bunga AS.

Level harga minyak mentah berturut-turut berada di zona merah, karena kekhawatiran lesunya permintaan dan berkurangnya kekhawatiran atas ketidakstabilan geopolitik di Timur Tengah juga memicu penjualan.

Seperti dilansir dari Investing, Rabu (22/5/2024), minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak bulan Juli merosot 0,6% menjadi USD 82,40 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate turun 0,7% menjadi USD 78,13 per barel.

Harga minyak dunia naik tipis [Foto: ANTARA]
ilustrasi kilang minyak [Foto: ANTARA]

Data dari American Petroleum Institute menunjukkan pada hari Selasa bahwa persediaan minyak AS tumbuh sebesar 2,5 juta barel (mb) selama sepekan hingga 17 Mei, mengalahkan ekspektasi penurunan sebesar 3,1 juta barel.

Baca Juga: Prosen Gencatan Senjata Israel-Hamas Tak Jelas, Bikin Harga Minyak Mentah Dunia Naik

Stok bensin juga meningkat sebesar 2,1 juta barel, sementara persediaan sulingan turun sebesar 320.000 barel, data API menunjukkan.

Peningkatan pasokan ini menimbulkan kekhawatiran atas lesunya permintaan minyak AS, terutama yang berkaitan dengan konsumsi bahan bakar.

Permintaan bahan bakar di AS diperkirakan akan meningkat dalam beberapa minggu mendatang, seiring dengan libur hari peringatan yang akan menandai dimulainya musim panas yang padat dengan perjalanan.

Namun para pedagang khawatir bahwa tekanan dari inflasi yang tinggi dan suku bunga yang tinggi akan membatasi kekuatan permintaan dalam beberapa bulan mendatang.

Sementara, serangkaian pernyataan dari para pejabat Federal Reserve pada minggu ini juga membebani sentimen, karena pasar khawatir bahwa suku bunga AS yang tinggi dan berjangka panjang akan mengurangi permintaan pada tahun ini.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Dunia Mulai Naik Kembali Setelah Ada Lampu Hijau Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat Fed memperingatkan bahwa bank sentral memerlukan lebih banyak keyakinan bahwa inflasi sedang turun, sebelum dapat mulai menurunkan suku bunga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI