Suara.com - Stafsus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyebut gaji karyawan PT Indofarma Tbk selalu dibayarkan oleh induk usahanya PT Biofarma (Persero). Bahkan, pembayaran gaji karyawan emiten bersandi saham INAF ini telah ditanggung Biofarma selama berbulan-bulan lalu.
"Bukan baru sekarang ini, Indofarma berbulan-bulan sebelumnya pun sudah dibayar, tahun lalu sudah dibayar sama Biofarma. Ya sekarang sudah mulai ngadet, karena sudah terlalu banyak uang Biofarma yang disedot oleh Indofarma," ujar Arya dalam keterangannya secara virtual, Selasa (21/5/2024).
"Jadi bukan, kalau saya bilang bahwa ini kemarin belum dibayar dan sebagainya, justru sudah dibayar setelah bulan-bulan itu, tahun lalu itu sudah dibayar," sambung dia.
Menurut Arya, jika Indofarma bukan anak usaha dari Biofarma maka bisa saja gaji karyawannya tidak dibayarkan hingga saat ini. Dia mengukapkan, setidaknya miliaran rupiah yang telah dikeluarkan Biofarma untuk menambal gaji karyawan Indofarma.
"Jadi harusnya kalau Indofarma itu tidak di bawah Biofarma, mungkin tahun lalu pun gak dibayar gajinya. Tapi justru tahun lalu sudah dibayar, kenapa? Karena sudah dibantu sama Biofarma. Kalau sekarang sudah kebanyakan. Berapa miliar uangnya Biofarma masuk ke Indofarma untuk membantu Indofarma? Ya ada batasnya juga kan," ucap dia.
Padahal, tambah Arya, yang melakukan kecurangan dalam laporan keuangan itu Indofarma, tetapi Biofarma selalu jadi pemadam kebakaran mengatasi persoalan tersebut.
"Sementara fraud-nya bukan di Biofarma, fraud-nya ada di sana, setoran IGM itu gak masuk. Mungkin kalau dia nggak masuk anak perusahaan Biofarma, mungkin yang tahun lalu gak dibayar gajinya. Jadi selama ini, selama berapa bulan, sampai akhir tahun lalu itu dibayar sama Biofarma semua itu gajinya," beber dia.
Biang Kerok Indofarma
Arya mengatakan, masalah Indofarma ini bermula dari anak usahanya yaitu PT Indofarma Global Medika (IGM) yang tidak menyetor uang penjualan produk ke Indofarma. Dia menjelaskan, IGM ini bertugas untuk mendistribusikan produk-produk milik Indofarma.
Baca Juga: Wamen BUMN Janji Mau Bayar Gaji Karyawan Indofarma, Tapi Kapan?
Menurut Arya, IGM telah berhasil menjual produk Indofarma hingga mencapai Rp 470 miliar. Sayangnya, dana itu tak pernah disetorkan ke induk usaha atau Indofarma.
"Nah, dana ini ternyata tidak disetor. Padahal setelah dicek, kemarin ketika dilakukan audit oleh internalnya teman-teman Indofarma, ketika ditanya kepada Indofarma Global Medika, apakah tagihan tersebut sudah ditagi juga kepada pihak ketiga, pihak yang didistribusikan oleh Indofarma Global Medika, IGM ini, ternyata sudah, ternyata sudah ditagih semua sama Indofarma Global Medika," jelas Arya.
"Jadi tagihan-tagihan mereka itu, jadi misalnya Indofarma Global Medikanya belum nagih, ternyata sudah nagih, tagihannya sudah masuk, tapi dia tidak kasih ke Indofarmanya. Di situlah problem besarnya dari Indofarma ini," pungkas dia.