Suara.com - Tragedi pesawat jatuh terjadi di Lapangan Sunburst, Bumi Serpong Damai (BSD) City, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (19/5). Diketahui bahwa pesawat yang jatuh ialah pesawat latih jenis Tecnam P2006T milik Indonesia Flying Club (Perkumpulan Penerbang Indonesia).
“Pesawat tipe Tecnam P2006T dengan nomor registrasi PK-IFP milik Indonesia Flying Club yang jatuh di daerah BSD Tangerang Selatan sekitar pukul 13.50 WIB, Minggu, 19 Mei 2024,” kata Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, ditulis Senin (20/5).
Pesawat Tecnam P2006T sendiri merupakan pesawat ringan yang dijual mulai dari harga US$625.000 atau sekitar 9,98 miliar (kurs Rp15.973). Diproduksi mulai tahun 2007 oleh pabrikan Costruzioni Aeronautiche Tecnam yang berlokasi di Capua, Italia.
P2006T menerima sertifikasi kelaikan udara di Uni Eropa oleh EASA di bawah CS23 pada 2003 dan sertifikasi tipe pada 2009. Tak hanya itu, P2006T turut memperoleh sertifikasi dari otoritas penerbangan AS, Federal Aviation Administration FAR Part 23 pada 2010.
Baca Juga: Selidiki Pesawat Jatuh di BSD, KNKT Minta Bantuan Warga Setempat Buat Kirim Rekaman Video-Foto
Mengutip dari situs resmi Tecnam, jenis P2006T mengaku merupakan pesawat paling ringan di kelasnya. Pesawat ini memiliki mesin ganda, baling-baling berkecepatan konstan, dan roda gigi yang dapat ditarik.
P2006T memiliki badan pesawat berdimensi panjang 8,7 meter, tinggi 2,58 meter, dan lebar sayap 11,4 meter, dengan kapasitas tempat duduk maksimal untuk 4 orang.
Walau tidak terlalu besar, pesawat ini memiliki tenaga maksimal 200 hp dan kecepatan jelajah maksimal 150 knot (278 km/jam), dengan jarak tempuh hingga 1239 km dan mampu mengangkut beban 411 kg.
P2006T menggunakan mesin jenis Rotax 912 S3 dengan kekuatan 2x100 hp. Pesawat dapat dioperasikan dengan bahan bakar jenis Mogas maupun Avgas dan mengkonsumsi sekitar 34 liter bahan bakar per jamnya.
Baca Juga: 6 Fakta Terbaru Pesawat Latih yang Jatuh di BSD, Sempat Berputar di Udara hingga Tabrak Pohon