Tewasnya Presiden Iran Berimbas Melonjaknya Harga Minyak Mentah Dunia

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 20 Mei 2024 | 14:33 WIB
Tewasnya Presiden Iran Berimbas Melonjaknya Harga Minyak Mentah Dunia
Presiden Iran Ebrahim Raisi memberikan sambutan saat berkunjung ke Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (24/5/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga minyak mentah dunia langsung melonjak, setelah Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal setelah kecelakaan helikopter pada Senin (20/5) di Azerbaijan Timur.

Seperti dilansir Reuters, Senin (20/5/2024), harga minyak mentah jenis Brent naik 41 sen, atau 0,5%, menjadi USD 84,39 per barel pada, setelah sebelumnya naik menjadi USD 84,43, tertinggi sejak 10 Mei.

Sedankan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk bulan Juni naik tipis 23 sen menjadi USD 80,29 per barel, setelah mencapai USD 80,35 sebelumnya, tertinggi sejak 1 Mei.

Seperti dikabarkan, Presiden Iran Ebrahim Raisi tewas dalam kecelakaan helikopter di daerah pegunungan dekat perbatasan Azerbaijan.

Baca Juga: Detik-detik Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi Dievakuasi dari Tengah Hutan

Harga minyak dunia naik tipis [Foto: ANTARA]
Harga minyak dunia naik tipis [Foto: ANTARA]

Keniakan harga minyak mentah ini juga imbas dari gagalnya Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman mengunjungi Jepang. Hal ini karena, masalah kesehatan dengan ayahnya Raja Salman.

Kantor berita Arab Saudi pada hari Minggu melaporkan bahwa Raja Salman yang berusia 88 tahun akan menjalani perawatan karena radang paru-parunya.

“Jika kesehatan sang ayah menurun, hal ini menambah lapisan ketidakpastian yang sudah melingkari pasar energi pagi ini menyusul berita bahwa Presiden Iran hilang,” kata analis IG Markets, Tony Sycamore.

Dia menambahkan bahwa harga WTI mungkin akan melonjak di level USD 83,50, setelah naik di atas rata-rata di level USD 80,02.

"Saya pikir ada cukup alasan mengapa hal ini terjadi, terlebih lagi ketika Anda mempertimbangkan langkah-langkah properti Tiongkok yang diumumkan minggu lalu, termasuk melonggarkan peraturan hipotek, menurunkan deposito, dan membeli rumah yang tidak terjual," pungkas Sycamore.

Baca Juga: Pemerintah Indonesia Sampaikan Keprihatianan Atas Insiden Jatuhnya Kecelakaan Presiden Iran Ebrahim Raisi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI