Suara.com - Elon Musk, bapak lima anak, kelahiran Afrika Selatan yang mengantongi hak bekerja di Amerika Serikat dan Kanada sontak menjadi salah satu eye opener dalam World Water Forum 2024 di Nusa Dua, Bali.
Chief Executive Officer (CEO) sederet industri bidang teknologi, otomotif, sampai antariksa, antara lain Boring Company, Tesla Incorporation, SpaceX, Starlink, dan seterusnya ini berhasil menunjukkan, betapa masa depan akan dipenuhi hal-hal baru. Mulai operasional produk otonom dan nirawak, energi terbarukan, dan tentunya perkembangan teknologi canggih.
Dikutip dari kantor berita Antara, Menteri Agraria dan dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan Kementerian ATR memberikan kepastian hukum atas lahan kepada investor global dari negara mana pun.
Termasuk bagi pengusaha Amerika Serikat seperti Elon Musk, yang hadir membawakan prominent speech.
Baca Juga: PLN Indonesia Power Siapkan Pasokan Listrik Andal untuk Dukung Kesuksesan KTT WWF di Bali
"Jadi kembali prinsip dasarnya kami senang kalau ada. Jangankan Elon Musk tokoh yang dikenal dan investor berpengaruh di dunia sebagai seorang entrepeneur, juga intelektual dan visioner yang punya jangkauan begitu luas. Siapa pun, mau dari negara mana pun, yang ingin menanamkan modalnya melalui investasi di Indonesia tentu kami terima dengan baik," ujar Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY yang berada di Bali mengikuti World Water Forum ke-10.
Bersama sederet menteri, dalam acara yang dihadiri Elon Musk, ia mengabadikan diri bersama sang pembicara.
"Kami ingin memberikan kepastian hukum, termasuk terkait dengan lahan," tandas Menteri ATR.
Dalam memberikan kepastian atas lahan kepada investor, Kementerian ATR/BPN berkomitmen terus membenahi administrasi serta perizinan sesuai dengan aturan dan undang-undang yang berlaku.
"Ini yang seringkali dipertanyakan dan kalau ada yang tidak baik, menjadi komplain. Mengapa berbelit-belit, mengapa tidak jelas, kami tidak ingin itu terjadi, dan kami harus terus membenahi administrasi, termasuk perizinan dan sebagainya sehingga yang penting semuanya bisa memenuhi segala standar sesuai dengan UU kita dan aturan yang berlaku," lanjut Agus Harimurti Yudhoyono.
Dengan demikian, kalau hal itu memang hadir termasuk contohnya dalam kepentingan telekomunikasi, maka Indonesia juga harus mendapatkan keuntungan yang baik.
"Indonesia tidak boleh hanya mendapatkan atau menjadi tempat saja, tetapi mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, kembali untuk pertumbuhan ekonomi dan rakyat kita sendiri. Jadi inilah yang menjadi komitmen dan semangat dari Kementerian ATR/BPN," ungkap Agus Harimurti Yudhoyono.
Selain Elon Musk, tercatat para pemimpin dunia yang hadir di WWF ke-10, di antaranya Perdana Menteri (PM) Tajikistan Qohir Rasulzoda, Presiden Sri Langka Ranil Wickremesinghe, Presiden Fiji Ratu Wiliame Maivalili Katonivere, Wakil Perdana Menteri Malaysia Dato Sri Haji Fadillah Bin Haji Yusof, dan Wakil Perdana Menteri Papua Nugini John Rosso, Presiden World Water Council (WWC) Loïc Fauchon, Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Dennis Francis, mantan Presiden Hungaria Janos Ader, utusan khusus Prancis Barbara Pompili, dan utusan khusus Belanda Meike van Ginneken.