Dukung Transisi Energi, Menteri ESDM dan Menkomarves Apresiasi Program HEAL

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 20 Mei 2024 | 06:36 WIB
Dukung Transisi Energi, Menteri ESDM dan Menkomarves Apresiasi Program HEAL
Program pembelajaran aksi baru “Happy Energy Action Leadership: Energy Transition, Livelihood, Systems, and Blended Finance.”
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - United In Diversity Foundation bersama Rocky Mountain Institute meluncurkan program pembelajaran aksi baru “Happy Energy Action Leadership: Energy Transition, Livelihood, Systems, and Blended Finance.” Program ini bertujuan untuk mengkatalisasi perubahan sistem yang transformatif demi masa depan energi yang membahagiakan, tangguh, dan berkeadilan dengan cara membekali para pelaku transisi energi - baik lokal maupun global - dengan kapasitas untuk mengatasi berbagai hambatan sistemik dengan menggunakan pemikiran holistik, dan cara belajar serta pemecahan masalah yang berorientasi pada masa depan, lintas sektoral, dan multidisiplin.

Peluncuran ini diumumkan pada dialog Global Blended Finance Alliance (GBFA) di G20 Bali: “Natural Capital, Communities, and Climate Action for A Better Business and Better World,” yang diselenggarakan oleh Tri Hita Karana Forum dan World Economic Forum dalam rangka World Water Forum ke-10 di Bali.

Dialog ini bertujuan untuk mengkatalisasi aksi global untuk melindungi, memulihkan, dan meregenerasi sumber daya alam dan lingkungan, serta mengeksplorasi ide-ide dan solusi yang muncul untuk perubahan sistem yang menempatkan alam, masyarakat, dan aksi iklim sebagai fokus utama.

Saat programnya dimulai nanti, HEAL akan mengajak 45 pemimpin di bidang transisi energi dari berbagai sektor - pembuat kebijakan, lembaga keuangan nasional dan multilateral, negara-negara donor, produsen energi, pemerintah daerah, universitas, dan organisasi masyarakat sipil - dalam sebuah perjalanan pembelajaran holistik yang berlangsung selama empat bulan.

Programnya akan mencakup lokakarya tatap muka, kunjungan lapangan yang mendalam, modul peningkatan kapasitas multidisiplin secara daring, serta kerja kelompok yang meresponi langsung berbagai tantangan dari proyek-proyek transisi energi yang otentik.

Model pembelajaran campuran ini diimplementasikan di lingkungan yang secara sengaja difasilitasi untuk mewakili keragaman suara dan perspektif dalam transisi energi. Hal ini memungkinkan peserta untuk melihat dan memahami seluruh sistem, sehingga membawa pada koordinasi yang lebih baik antara para pemangku kepentingan, solusi yang lebih inovatif, dan menjadi fondasi untuk perubahan transformatif yang lebih dalam dan luas baik melalui instrumen kebijakan, inovasi keuangan, penyiapan sumber daya manusia, dan keadilan iklim.

Dalam sambutannya pada acara peluncuran ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif menyambut baik kehadiran program HEAL.

“Tugas untuk mewujudkan target nol emisi Indonesia menjadi semakin penting saat ini, seiring dengan upaya kita untuk mengurangi dampak krisis iklim. Kita harus memastikan bahwa peluang seperti Just Energy Transition Partnership (Kemitraan Transisi Energi Berkeadilan) dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan global menjaga suhu bumi di bawah 1,5 derajat Celcius di atas level pra-industri serta mewujudkan transisi energi yang adil dan merata bagi Indonesia. Ini adalah tantangan yang kompleks dan memiliki banyak sisi yang mengharuskan semua pemangku kepentingan untuk bekerja sama untuk menghasilkan solusi inovatif di berbagai bidang. HEAL tidak diragukan lagi akan membantu mempercepat upaya-upaya tersebut dengan menyelaraskan upaya bersama ini. Saya berharap semua pemangku kepentingan yang relevan, baik lokal maupun internasional, akan berpartisipasi untuk menyukseskan program ini,” kata Arifin ditulis Senin (20/5/2024).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia dan Tri Hita Karana co-host, Luhut Binsar Panjaitan, menekankan pentingnya program ini.

Baca Juga: Perlu Ada Industri untuk Kembangkan Penggunaan EBT di Dalam Negeri

“Mata dunia tertuju ke Indonesia sehingga kita harus menjadi contoh sukses transisi energi yang adil, dengan menyeimbangkan pembangunan ekonomi, kesetaraan sosial, dan pemeliharaan lingkungan. Inisiatif seperti JETP perlu didukung oleh penyelarasan pemangku kepentingan yang sepadan, tidak hanya dalam hal teknis tetapi juga dalam hal membangun relasi antar institusi. Oleh karena itu, saya mendorong negara-negara IPG, anggota GFANZ, kementerian dan lembaga, serta organisasi masyarakat sipil untuk bergabung dengan HEAL agar kita dapat menggunakan kesempatan ini untuk belajar bersama dalam menyelesaikan tantangan-tantangan yang ada,” kata Luhut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI