Temu Teknis RSO Ditjen Hubla Kemenhub Hadirkan Penanganan Cyber Security Perairan Indonesia

Sabtu, 18 Mei 2024 | 17:00 WIB
Temu Teknis RSO Ditjen Hubla Kemenhub Hadirkan Penanganan Cyber Security  Perairan Indonesia
Kegiatan penutupan Temu Teknis RSO di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun Anggaran 2024 di Batam [ANTARA/HO-Ditjen Perhubungan Laut, Kemenhub].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Recognized Security Organization (RSO) adalah penunjukan atau penetapan yang diberikan Direktur Jenderal Perhubungan Laut melalui Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai kepada Badan Usaha dengan keahlian khusus serta mempunyai pengetahuan di bidang pengamanan, perkapalan dan operasional pelabuhan.

Dikutip kantor berita Antara dari rilis resmi, Kementerian Perhubungan berharap seluruh Recognized Security Organization (RSO) mengembangkan langkah baru terkait mitigasi ancaman dan mengedukasi seluruh personel yang terlibat dalam pengamanan kapal dan fasilitas pelabuhan terkait penanganan cyber security di wilayah perairan Indonesia.

Saat menutup kegiatan Temu Teknis RSO di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun Anggaran 2024 di Batam, Jon Kenedi, Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ditjen Hubla, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjelaskan makna temu teknis RSO.

Yaitu, salah satu sarana berdiskusi, bertukar pikiran dan bertukar pengalaman terkait perkembangan implementasi kode Ketentuan Internasional Keamanan Kapal dan Fasilitas Pelabuhan (ISPS Code) di masa sekarang dan di masa yang akan datang.

Baca Juga: Optimalisasi Bisnis, Jamkrindo Teken Nota Kesepahaman Kolaborasi BUMN dengan Perum LKBN Antara

Semuanya berdasarkan perkembangan perekonomian dan perdagangan di Indonesia, yang erat kaitannya dengan ancaman keamanan dan fasilitas pelabuhan yang dimasuki kapal asing mau pun kapal berbendera Indonesia yang akan berlayar ke luar negeri.

Melalui Temu Teknis RSO, seluruh peserta telah berdiskusi dan mendengarkan paparan dari berbagai narasumber, baik yang berasal dari kalangan eksternal, mau pun internal lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kemenhub.

“Tentunya telah banyak kritik mau pun masukan dari peserta yang perlu kami tindak-lanjuti bersama terkait perkembangan ancaman keamanan maritim dan berbagai regulasi pemerintah dalam menjamin keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan di wilayah perairan Indonesia,” jelas Jon Kenedi.

Ia juga menambahkan melalui pertemuan RSO kali ini, pihaknya menerima laporan dari perwakilan para RSO seluruh Indonesia terkait kegiatan satu tahun terakhir. Juga telah berdiskusi bersama terkait teknis dan regulasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan ISPS Code di Indonesia.

Pertemuan ini diharapkan mampu menjadi bahan evaluasi dan pembenahan bagi semua pihak untuk mengedepankan proses implementasi ISPS Code yang berkelanjutan, sehingga terciptanya SDM yang responsif sesuai dengan slogan KPLP.

Baca Juga: Imbas Kecelakaan di Subang, Kemenhub Mau Atur Jual Beli Bus

Dalam kesempatan ini, Jon Kenedi juga berkesempatan memberikan penghargaan kepada tiga perusahaan RSO, yaitu PT Yapanindo Konsultan, PT Don & Profesional, serta PT Kerabat Arto Segoro atas peran aktifnya dalam pelaporan aktivitas RSO.

“Saat ini perkembangan terbaru yang harus menjadi perhatian bersama dalam pengamanan kapal dan juga fasilitas pelabuhan adalah penanganan cyber security,” pungkas Jon Kenedi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI