Diminta Balik: Elon Musk Pekerjakan Kembali Mantan Karyawan Supercharger Team

Kamis, 16 Mei 2024 | 18:10 WIB
Diminta Balik: Elon Musk Pekerjakan Kembali Mantan Karyawan Supercharger Team
Stasiun pengisian ulang baterai Tesla. Sebagai ilustrasi [pixabay.com].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Elon Musk, Chief Executive Officer (CEO) Tesla Incorporation dan SpaceX tidak berhenti bikin kejutan. Setelah mengumumkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Supercarger Team atau tim yang mengurusi stasiun pengisian ulang baterai kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) brand Tesla mau pun merek lain, kini mereka dipanggil untuk bekerja kembali.

Sebagaimana dikutip dari Fortune, Tesla Incorporation mempekerjakan kembali beberapa staff Supercharger Team. Termasuk salah satu top executive di Amerika Utara.

Pemanggilan lagi itu terjadi hanya beberapa minggu setelah Elon Musk memecat seluruh Supercharger Team yang masuk daftar layoff oleh Elon Musk.

Sekira 500 anggota tim yang telah dipecat ayah lima anak itu dipanggil lagi dan mulai bekerja awal pekan lalu.

Baca Juga: Elon Musk Akan Jadi Pembicara di World Water Forum 2024, Sekaligus Resmikan Starlink

Salah satu personel yang telah kembali adalah Max de Zegher, Recharger Director untuk Amerika Utara, demikian disebutkan beberapa sumber anonim.

Ia adalah salah satu top manajer setelah Rebecca Tinucci--direktur senior yang akhir bulan lalu juga dihentikan kerjanya, bersama dengan hampir semua orang di grup Supercharger.

Belum jelas berapa banyak pekerja yang sudah terkena PHK akan dipekerjakan kembali.

Kembali kepada kejadian awal, putusan pemutusan hubungan karyawan itu sendiri dianggap aneh. Pasalnya sederet brand otomotif yang memiliki produk EV bersedia melakukan sinergi agar produknya bisa menggunkan Supercharger Tesla.

Otomatis kondisi ini membuka kesempatan para staf Tesla Incorporation untuk tetap bekerja.

Baca Juga: Pegawai Tesla Diberhentikan dari Kerja Tetap Punya Kebanggaan, Kok Bisa?

Akan tetapi kenyataannya tidak begitu. Supercharger Team mengalami layoff meski pun Elon Musk menyatakan akan ada investasi dikucurkan untuk mengembangkan jaringan Tesla. Nilainya mencapai 500 juta dolar Amerika Serikat (AS).

Kemudian rencana penambahan pengisi daya akan berjalan lebih lama, karena Tesla lebih fokus membesarkan stasiun yang aktif lebih dulu.

Sebagai catatan, kejadian begini bukan yang perdana. Pada 2019, Elon Musk mengumumkan Tesla akan menutup sebagian besar dealer dan mengalihkan penjualan secara online. Akan tetapi, batal dan produk Tesla mengalami kenaikan harga.

Lantas pada 2022, disebutkan ada pemecatan. Ternyata lebih dari separuh karyawan diminta untuk kembali.

Supercharger pertama Tesla hadir pada September 2012, tidak lama setelah produsen EV ini mulai memproduksi sedan Tesla Model S.

Sampai hari ini, Tesla Supercharger terdiri lebih dari 6.200 stasiun dan 57.000 konektor di seluruh dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI