Rp 67,5 M Target Transaksi di SIAL 2024, Indonesia Berdayakan Perempuan dalam Ekonomi Global

Kamis, 16 Mei 2024 | 17:33 WIB
Rp 67,5 M Target Transaksi di SIAL 2024, Indonesia Berdayakan Perempuan dalam Ekonomi Global
Pembukaan Paviliun Indonesia dalam partisipasi pameran Salon International de I'Alimentation (SIAL) Kanada 2024 yang berlangsung pada 15-17 Mei 2024 di Palais des Congres, Montreal, Kanada, Rabu (15/5/2024). [ANTARA/HO-Kemendag].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam pameran Salon International de I'Alimentation (SIAL) Kanada 2024 di Palais des Congres, Montreal, Kanada, Indonesia menegaskan pentingnya pemberdayaan ekonomi perempuan dalam perdagangan global.

Dikutip kantor berita Antara dari rilis resmi, dalam acara yang berlangsung pada 15-17 Mei 2024 Duta Besar RI untuk Kanada, Daniel Tumpal Simanjuntak menyampaikan tentang keberadaan Paviliun Indonesia.

Booth dari Tanah Air kita di acara SIAL 2024 mengusung tema "Perempuan dalam Perdagangan untuk Pertumbuhan Inklusif dan Berkelanjutan". Harapannya adalah mendukung peran perempuan dalam perdagangan dan menginisiasi kerja sama baru.

"Semua pihak diharapkan memanfaatkan keberagaman, yang mendukung peran perempuan dalam perdagangan serta dapat mengembangkan industri pangan ke tingkat yang lebih tinggi," jelas Daniel Tumpal Simanjuntak.

Baca Juga: Rp 7 M Lebih Cuan Dipanen dari Kalteng Expo 2024

Dalam kegiatan SIAL 2024, Paviliun Indonesia mengikutsertakan tujuh perusahaan yang pemilik atau penggeraknya adalah perempuan.

Ketujuh perusahaan ini adalah hasil seleksi program kerja sama Women in Trade (WIT) antara Ditjen PEN dan Trade Facilitation Office (TFO).

Keikutsertaan tujuh perusahaan Indonesia yang dipimpin para perempuan ini mengedepankan komitmen Indonesia terhadap pemberdayaan perempuan dalam perdagangan lintas negara. Khususnya Indonesia dengan Kanada.

Produk yang dihadirkan antara lain kopi dan teh khas Indonesia, rempah organik, keripik tempe, keripik buah, biskuit, gandum instan, bumbu instan, gula kelapa organik, kecap asin, sampai camilan khas Indonesia lainnya.

Pembukaan Paviliun Indonesia dalam pameran SIAL Kanada 2024 diharapkan meningkatkan ekspor produk makanan dan minuman Indonesia ke Kanada. Sekaligus memperkuat hubungan dagang antara kedua negara.

Baca Juga: Kerja Sama Lintas Negara, Pertamina Kembangkan Carbon Capture Storage untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Melalui partisipasi ini, perwakilan Indonesia di Kanada memasang target untuk mendapatkan nilai transaksi sebesar 4,2 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekira Rp 67,5 miliar.

Pada 2023, total nilai perdagangan antara Indonesia dan Kanada mencapai 3,4 miliar dolar AS, dengan nilai ekspor sebesar 1,3 miliar dolar AS dan nilai impor sebesar 2,1 miliar dolar AS.

Dengan berlangsungnya perundingan dagang Indonesian Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) dan ASEAN-Canada Free Trade Agreement (ACAFTA), diharapkan akan terjadi peningkatan dalam perdagangan dan investasi antara kedua negara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI