7 Destinasi Bulukumba Masuk Unggulan Kemenparekraf, Pemkab Siapkan 25 Andalan Lagi

Kamis, 16 Mei 2024 | 15:47 WIB
7 Destinasi Bulukumba Masuk Unggulan Kemenparekraf, Pemkab Siapkan 25 Andalan Lagi
Suasana destinasi Pantai Tanjung Bira dengan keindahan pasir putihnya merupakan salah satu dari 7 destinasi yang masuk dalam album destinasi wisata Kemenparekraf [ANTARA/ Suriani Mappong].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Kabupaten Bulukumba melalui Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olah raga (Disparpora) mencatat setidaknya terdapat 25 destinasi wisata unggulan yang dikembangkan saat ini.

Dikutip dari kantor berita Antara, 25 destinasi wisata unggulan ini bakal menyusul tujuh destinasi primadona Bulukumba.

Sebagai catatan ketujuh destinasi unggulan tadi sudah masuk album destinasi wisata unggulan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Tujuh destinasi wisata unggulan di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan yang masuk album destinasi andalan adalah Pantai Tanjung Bira, Pantai Apparalang, Panrung Luhu, Pantai Liukang Loe, Puncak Pua Janggo, Pantai Samboang, serta Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB) di Sidrap, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan.

Baca Juga: 3 Destinasi Wisata Kelas Dunia Kabupaten Sukabumi Majukan Ekonomi, Ada Lagi yang Baru

"Tujuh destinasi wisata ini yang paling ramai dikunjungi saat liburan sekolah dan cuti bersama," jelas Ferryawan Z Fahmi, Kepala Dinas atau Kadis Pariwisata, Pemuda dan Olah raga (Disparpora) Bulukumba saat berbincang tentang potensi wisata di Bulukumba, pada Kamis (16/5/2024).

Dipaparkannya bahwa Kabupaten Bulukumba yang selama ini banyak dikenal karena Pantai Tanjung Bira, sebenarnya masih memiliki banyak destinasi wisata lain. Di mana seluruhnya menjadi bagian dari potensi wisata Bulukumba.

Antara lain adalah lokasi pembuatan kapal Phinisi. Kapal yang dibuat secara manual dan tradisional dengan tenaga manusia.

Prosesnya panjang, seperti tahap memilih kayu besi, pemotongan, hingga pembuatan interior.

Setidaknya dibutuhkan sekitar satu hingga dua tahun untuk merampungkan satu kapal Phinisi yang setiap ornamennya memiliki makna mendalam.

Baca Juga: 514 Kabupaten Masuk Target Kemenparekraf, Diajak Tingkatkan Cuan dari Sektor Kreatif

Kapal Phinisi telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda dunia pada 2017 oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Selain menyimak pembuatan kapal Phinisi, seperti disebutkan Ferryawan Z Fahmi ada 25 destinasi unggulan milik Kabupaten Bulukumba yang tengah dikembangkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI