Suara.com - Gayung bersambut dari Ketua Umum GP Ansor 2024-2029 Addin Jauharudin soal rencana mulia Menteri Investasi Bahlil Lahadalia soal bagi-bagi pemberian Izin Usaha Pertambangan (IUP) kepada sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan.
Menurut Addin ide tersebut sangatlah bagus meski tawaran kepada GP Ansor secara lisan maupun resmi belum pernah diutarakan Bahlil.
"Belum (diatawarkan). Tapi bahwa ide itu bagus lah. Kalau diajak ngobrol boleh," kata Addin di Istana Negara usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (16/5/2024).
Menurut dia ormas seperti GP Ansor layak diberikan izin-izin pengeloaan tambang seperti ini karena ikut membangun negara.
"Saya kira itu kan kontribusi bersama terharap komponen yang membangun negara ini lah. Salah satunya ormas," katanya
Sebelumnya, Bahlil mengungkapkan pemberian Izin Usaha Pertambangan (IUP) kepada sejumlah ormas keagamaan mempunyai alasan tersendiri.
Menurut Bahlil, para tokoh keagamaan sudah selayaknya mendapatkan perhatian dari pemerintah. Terlebih, mereka mempunyai peran yang cukup penting dalam masa-masa perjuangan Indonesia melawan penjajah.
"Di saat Indonesia ini belum merdeka emang siapa yang memerdekakan bangsa ini, di saat agresi militer di tahun 1948 yang membuat fatwa jihad emang siapa? Emang konglomerat? Perusahaan? yang buat tokoh agama," ungkap Bahlil ditemui usai Konferensi Pers di Kantornya, Senin (29/4/2024).
Tak berhenti di situ, di saat Indonesia mengalami masa sulit karena musibah, menurut Bahlil, para tokoh keagamaan juga selalu sigap dalam membantu pemerintah menyelesaikan persoalan tersebut.
Baca Juga: Kunjungan Spesifik ke Sultra, DPR Cari Tahu Dugaan Praktik Mafia Tambang
"Dari mana hati kita ini? yang penting kita lakukan dengan baik supaya mereka bisa mengelola dan yang mengelola umat, gak boleh ada conflict of interest, dikelola secara profesional, dicarikan partner yang baik," kata Bahlil.