Suara.com - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, menjadi pembicara dalam acara CEO Talk yang diadakan oleh Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Yogyakarta (UPNYK). Dalam acara yang bertema 'Memimpin di Era Perubahan dengan Semangat Bela Negara', Tony mengajak mahasiswa untuk mengajukan berbagai pertanyaan, tidak hanya terbatas pada topik pertambangan.
Peserta yang hadir lantar mengajukan pertanyaan mulai dari tips sukses sebagai CEO, kontribusi Freeport terhadap Indonesia, program CSR perusahaan, konsep kesetaraan gender di tempat kerja, hingga detail berkarier di perusahaan tambang.
Tony juga memberikan jawaban mengenai tips sukses menjadi CEO perusahaan tambang terbesar di dunia. Ia menyebutkan ada empat prinsip yang selalu ia pegang teguh dan ia bagikan kepada karyawan.
"Ada empat hal yang saya tanamkan dalam diri yaitu jujur, disiplin, fokus, dan tulus. Jujur kita tahu artinya apa, disiplin ini antara lain soal waktu," jelas Tony dalam keterangan tertulis, Selasa (5/3/2024).
Baca Juga: Profil Pabrik Tembaga Terbesar di Dunia, Ada di Indonesia!
"Orang bertanya saya punya bisnis apa, saya katakan tidak punya. Saya fokus menjadi karyawan Freeport," sambung dia.
Adapun kunci 'tulus' yang dimaksud oleh Tony adalah menyelesaikan tugas dan kewajiban dengan sepenuh hati hingga tuntas, bukan demi pujian, bonus, atau promosi. Mengenai tips sukses menjadi pemimpin, Tony berpegang pada filosofi ajaran Ki Hadjar Dewantara yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani. Menurut Tony, semboyan ini memiliki makna yang sangat mendalam.
"Walaupun ada banyak teori manajemen kepemimpinan, saya lebih suka memimpin dengan menggunakan filosofi Ki Hajar Dewantara," kata Tony.
"Jadi terkadang kita harus ada di depan untuk menarik gerbong, tapi terkadang kita perlu ada di tengah di antara semuanya untuk bersama dengan mereka, dan terkadang ada di belakang untuk mendorong. Jadi bukan kita terus yang tampil di depan," imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, Tony juga menjelaskan tentang praktik pertambangan berkelanjutan yang dijalankan oleh perusahaan. PT Freeport Indonesia (PTFI) menambang dan memproses bijih untuk menghasilkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas, dan perak.
Baca Juga: Profil Kathleen Quirk, CEO Freeport yang Baru dengan Karir Mentereng
Hingga tahun 2023, PTFI telah berinvestasi sebesar US$ 22,3 miliar, termasuk untuk pengembangan Tambang Bawah Tanah.
"Kontribusi Freeport Indonesia kepada negara dalam bentuk pajak, royalti, dividen, dan lainnya dari tahun 1992-2023 mencapai US$ 29,3 miliar," ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa praktik pertambangan berkelanjutan yang dilakukan Freeport Indonesia berjalan seiring dengan pembangunan masyarakat Suku Amungme, Suku Kamoro, dan lima suku kerabat lainnya, serta masyarakat Papua secara umum.
"Investasi Sosial Freeport Indonesia mencapai US$ 122 juta pada tahun 2023. Fokusnya pada sektor pendidikan, kesehatan, serta dukungan budaya dan olahraga. Kami telah memberikan lebih dari 12.000 fasilitas beasiswa, terutama bagi pelajar asal Papua," jelasnya.
Sementara itu, Rektor UPNYK Prof. Dr. Irhas Effendi, M.Si., mengapresiasi kehadiran Freeport Indonesia dalam acara tersebut. Menurutnya, CEO Talk ini merupakan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk memahami peran seorang pemimpin dalam sektor manajerial, khususnya dalam konteks kepemimpinan perusahaan.
"Kami merasa terhormat dapat menghadirkan Pak Tony Wenas sebagai salah satu CEO terbaik Indonesia di kampus UPN Yogyakarta. Acara ini diselenggarakan sebagai platform untuk memperkenalkan konsep praktisi di industri dengan fokus pada semangat bela negara," ucap Irhas.