Boeing 'Tertekan', Pesawat Terus Bermasalah Hingga Bikin Bos Maskapai Marah

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 15 Mei 2024 | 12:05 WIB
Boeing 'Tertekan', Pesawat Terus Bermasalah Hingga Bikin Bos Maskapai Marah
Boeing 737 Max 8 dipamerkan di Farnborough, Inggris pada Juli 2018. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Permasalahan yang dialami pabrikan pesawat Boeing seakan tak kunjung usai. Setelah sejumlah insiden yang melibatkan pesawat Boeing 737-Max, beberapa insiden yang melibatkan pesawat Boeing juga terus terjadi.

Beberapa diantaranya seperti insiden Boeing 787-9 milik maskapai Chili, LATAM yang mengalami masalah sehingga 50 penumpang luka-luka, kemudian kebakaran mesin memaksa pesawat Boeing 737 milik United Airlines saat melakukan pendaratan darurat di Houston.

Pada tanggal 5 Januari 2024, penerbangan Alaska Airlines AS1282 yang melayani rute antara Portland dan Ontario juga mengalami masalah. Tak lama setelah lepas landas, pesawat jenis 737-9 dari seri MAX mengalami masalah tekanan udara yang menyebabkan pintu pesawat terbuka.

Terbaru, CEO Lufthansa, Carsten Spohr, menyatakan bahwa keterlambatan pengiriman pesawat dari Boeing "sangat menjengkelkan" dan mengakibatkan kerugian besar bagi Lufthansa. Menurutnya, produsen pesawat asal AS tersebut seharusnya mampu mengatasi masalah tersebut.

Baca Juga: Penampakan Pesawat Boeing Rp 1,5 Triliun yang Dibeli Haji Isam: Spesifikasi Wow, Ada Ruang Kantor

Spohr berbicara secara terbuka ketika ditanya oleh Neue Zuercher Zeitung dari Swiss mengenai seberapa parah dampak kemunduran terbaru di Boeing dan penundaan pengiriman terhadap perusahaannya.

"Ini sangat menjengkelkan dan memakan banyak biaya," kata Spohr dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan akhir pekan lalu oleh AFP.

Bos Lufthansa tersebut menekankan bahwa industri penerbangan membutuhkan dua pemasok yang kuat, merujuk pada Boeing dan rivalnya di Eropa, Airbus. "Semua pihak memiliki kepentingan agar Boeing dapat kembali memproduksi pesawat berkualitas dengan lebih andal dalam waktu dekat," tambahnya.

Ketika ditanya apakah dia bisa mempertimbangkan untuk membeli pesawat dari China, Spohr meremehkan kemungkinan tersebut.

"Dengan standar keselamatan yang kami terapkan di Lufthansa Group, hal ini tidak realistis," ujarnya, dikutip via Business Insider.

Baca Juga: Intip Kekayaan Haji Isam, Viral Usai Beli Pesawat Boeing Rp1,5 Triliun Pakai Kaus Oblong

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI