Sementara EBITDA Telkom tumbuh sebesar 2,2% year on year menjadi Rp 19,4 triliun dengan laba bersih mencapai Rp 6,1 triliun.
Piter melihat kinerja Telkom didukung oleh kinerja anak-anak perusahaannya. Pada kuartal 1 tahun 2024, Telkomsel masih menjadi kontributor terbesar pendapatan Telkom.
Menurut Piter Abdullah, meskipun sama-sama mampu menjaga tingkat keuntungan, kinerja Telkom di industri telekomunikasi selayaknya lebih diapresiasi bila dibandingkan dengan bank BCA ataupun bank-bank himbara.
“Keuntungan bank-bank besar di sektor perbankan itu bukan sepenuhnya hasil kerja keras. Mereka diuntungkan oleh struktur pasar yang sangat kondusif. Contohnya saja NIM yang begitu tinggi. Berbeda dengan apa yang dihadapi Telkom di sektor telekomunikasi. Sector telekomunikasi justru mengalami proses disruption yang menuntut response yang cepat dan juga tepat. Kegagalan menyusun langkah-langkah transformasi bisa berdampak fatal bagi keberlangsungan Telkom,” ujar dia.