Harta Karun di Bawah Kaki: Proyek Tembaga Raksasa Merdeka Copper di Banyuwangi

Selasa, 14 Mei 2024 | 19:18 WIB
Harta Karun di Bawah Kaki: Proyek Tembaga Raksasa Merdeka Copper di Banyuwangi
Proyek tambang Tembaga Tujuh Bukit milik PT Merdeka Copper Gold Tbk
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) tengah menyimpan rencana besar di bawah kaki Gunung Tumpang Pitu, Banyuwangi.

Perusahaan tambang ini tak hanya mengoperasikan tambang emas Tujuh Bukit yang sudah berjalan, namun juga mengincar kandungan tembaga yang diprediksi melimpah.

Proyek inilah yang digadang-gadang menjadi tambang tembaga terbesar ketiga di Indonesia.

"Ketika beroperasi akan menjadi tambang ketiga setelah Freeport dan Amman," kata GM Corporate Communication MDKA Tom Malik dalam acara Merdeka's Workshop for Journalists, dikutip Selasa (14/5/2024).

Baca Juga: Ketika Hasil Industri Pertambangan Hadir di Kehidupan Sehari-hari

Proyek Tembaga Tujuh Bukit berada tepat di bawah Tambang Emas Tujuh Bukit yang dikelola PT Bumi Suksesindo (anak usaha MDKA). Saat ini, Proyek Tembaga Tujuh Bukit masih dalam tahap pra-produksi.

Proyek tambang Tembaga Tujuh Bukit milik PT Merdeka Copper Gold Tbk
Proyek tambang Tembaga Tujuh Bukit milik PT Merdeka Copper Gold Tbk

Namun potensinya terbilang fantastis. Berdasarkan hasil pra-feasibility, diperkirakan kandungan tembaga mencapai 755 juta ton. Angka ini menjadikan Proyek Tembaga Tujuh Bukit sebagai salah satu sumber daya tembaga terbesar yang belum digarap di dunia.

"Proyek ini akan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap produksi tembaga nasional," ungkap Tom.

Kabar baiknya lanjut Tom rencana eksplorasi tembaga ini tak melulu soal keuntungan ekonomi. MDKA berencana menggunakan metode tambang bawah tanah (underground mining) dengan pendekatan bertahap. Metode ini dinilai lebih ramah lingkungan dibanding tambang terbuka yang kerap menjadi sorotan.

Untuk mewujudkan mimpi menjadikan Proyek Tembaga Tujuh Bukit sebagai tambang tembaga terbesar ketiga, MDKA butuh dana yang tidak sedikit.

Baca Juga: Emiten Tambang Merdeka Copper Mau Terbitkan 2,4 Miliar Saham Baru, Tertarik?

Anggaran yang disiapkan pun tak main-main, perseroan sendiri sudah merogoh kocek hampir 200 juta dolar AS sejak 2018 untuk studi kelayakan terperinci proyek tersebut.

Pada puncak produksinya, Proyek Tembaga Tujuh Bukit nantinya akan memproses 24 juta ton bijih per tahun untuk menghasilkan lebih dari 110.000 ton tembaga dan 350.000 ounces emas per tahun selama lebih dari 30 tahun.

Harapannya, Proyek Tembaga Tujuh Bukit tak hanya memberikan keuntungan bagi MDKA, namun juga turut mendorong perekonomian Banyuwangi dan Indonesia secara keseluruhan. Proyek ini berpotensi menyerap banyak tenaga kerja dan mendorong pembangunan infrastruktur di sekitarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI