Dari Supir Angkot, Kini Prajogo Pangestu Kempit Kekayaan Bersih Rp1.000 Triliun

Senin, 13 Mei 2024 | 15:46 WIB
Dari Supir Angkot, Kini Prajogo Pangestu Kempit Kekayaan Bersih Rp1.000 Triliun
Pebisnis di bidang petrokimia, Prajogo Pangestu.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Buka main kisah inspiratif Prajogo Pangestu, pendiri Grup Barito Pacific yang kembali menjadi sorotan. Pria berusia 79 tahun ini dinobatkan sebagai orang terkaya ke-27 di dunia oleh Forbes dengan kekayaan bersih mencapai US$62,8 miliar atau setara Rp1.005 triliun.

Perjalanan hidup Prajogo penuh dengan lika-liku. Lahir di Bengkayang, Kalimantan Barat, pada tahun 1944, Prajogo kecil dibesarkan dalam keluarga sederhana. Ia bahkan pernah bekerja sebagai supir angkot untuk membantu orang tuanya.

Sejarah mencatat putra seorang pedagang karet ini, hanya bisa mengenyam pendidikan tingkat menengah pertama karena keterbatasan ekonomi keluarganya.

Di Kalimantan Prajogo mendapat pekerjaan sebagai sopir angkutan umum jurusan Singkawang-Pontianak. Ia juga membuka usaha kecil-kecilan dengan menjual bumbu dapur dan ikan asin.

Baca Juga: Harta Tembus Rp 1.000 Triliun, Prajogo Pangestu Jadi Orang Terkaya ke-27 Dunia

Di sela-sela pekerjaan itu, Prajogo bertemu dengan seorang pengusaha kayu asal Malaysia, bernama Burhan Uray. Dari pertemuan itu, pada 1969 Prajogo lantas memutuskan bergabung di perusahaan milik Burhan, yakni PT Djajanti Grup.

Lantaran etos kerja yang tinggi, Prajogo pun berhasil mendapatkan jabatan General Manager Pabrik Plywood Nusantara setelah tujuh tahun mengabdi pada grup yang menaunginya tersebut.

Hanya setahun saja Prajogo menjabat sebagai GM Djajanti Group. Ia putuskan resign dan membeli sebuah perusahaan kayu yang sedang krisis finansial. Nama perusahaan tersebut adalah CV Pacific Lumber Coy.

Kegigihannya membuahkan hasil. Bisnisnya berkembang pesat dan mengantarkannya menjadi salah satu pengusaha kayu lapis terbesar di Indonesia yang kini dikenal PT Barito Pacific.

Pada tahun 1990-an, Prajogo melangkah ke industri petrokimia dan energi. Ia mendirikan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri). Perusahaan ini menjadi raksasa di bidangnya masing-masing dan mengantarkan Prajogo ke puncak kekayaan.

Baca Juga: Chandra Asri Group dan Glencore Akan Akuisisi Aset Shell Energy and Chemical Park di Singapura

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI