Suara.com - Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia (UI) Budi Frensidy menyampaikan bahwa aksi pembelian saham oleh jajaran direksi PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dalam proses ‘right issue’ merupakan bentuk komitmen untuk membenahi kinerja perseroan.
“Ini bagus dan menunjukkan manajemen berusaha meyakinkan investor tentang komitmen mereka untuk membenahi kinerja WIKA, dengan membeli saham perusahaan yang dikelolanya,” ujar Budi dikutip dari Antara, Senin (13/5/2024).
Pengamat BUMN Toto Pranoto mengatakan aksi pembelian saham oleh jajaran direksi WIKA merupakan sebuah upaya untuk memberikan kepercayaan kepada pelaku pasar bahwa transformasi yang dijalankan oleh perseroan telah sesuai target.
“Sehingga, harapannya market ikut menyerap ‘right issue’ tersebut,” ujar Toto.
Baca Juga: Ekonom Anggap Harga Right Issue WIKA Rp197 per Saham Menarik, Ini Alasannya
Sementara itu, Fixed Income and Macro Strategist PT Mega Capital Indonesia Lionel Priyadi menyebut aksi pembelian saham oleh jajaran direksi WIKA lebih ke action untuk menunjukkan bahwa perseroan akan lebih baik setelah bisa melunasi pembayaran penuh pokok Sukuk Mudharabah I Tahap I Seri A senilai Rp 184 miliar pada 29 April 2024.
“Apakah akan betul- betul bagus, harus dibuktikan dulu lewat performa laporan keuangan setahun ke depan,” ujar Lionel.
Melansir keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), jajaran direksi WIKA melakukan aksi pembelian saham dalam proses ‘right issue’ atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) pada 26 April 2024.
Rinciannya, Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito membeli 1,25 juta saham, Direktur Operasi I WIKA Hananto Aji membeli 1,27 juta saham, Direktur Operasi II WIKA Harum Akhmad Zuhdi membeli 1,27 juta saham, dan WIKA Direktur Operasi III Rudy Hartono membeli 1,52 juta saham
Kemudian, Direktur Quality, Health, Safety and Environment WIKA Ayu Widya Kiswari membeli 510 ribu saham, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko WIKA Adityo Kusumo membeli 510 ribu saham, serta Direktur Human Capital Manajemen WIKA Hadjar Seti Adji membeli 510 ribu saham.
Baca Juga: Di Bawah Kendali Erick Thohir, Ini Daftar Emiten BUMN yang Paling Berdarah-darah di 2023