Suara.com - Belajar bahasa asing bukan hanya membuat kita mampu berkomunikasi dengan berbagai bangsa di dunia. Belajar bahasa asing juga membuat kita mampu memahami budaya, tradisi dan bahkan sejarah dari suatu negara. Kemampuan seperti ini penting dimiliki jika kita ingin menjadi warga global.
Untuk mewujudkan hal tersebut, menjadikan mahasiswa dan segenap civitas academica-nya sebagai warga global, kata Handa S. Abidin, SH, L.LM, Ph.D., President University (Presuniv) secara reguler menyelenggarakan President University Ambassador Lecture.
Handa, saat dilantik baru berusia 38 tahun, adalah Rektor Presuniv. Ia dilantik pada 31 Januari 2024, dan saat itu adalah rektor termuda di antara seluruh perguruan tinggi yang terakreditasi A.
Pada beberapa waktu lalu, President University Ambassador Lecture menghadirkan Duta Besar (Dubes) Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Ukraina di Indonesia Dr. Vasyl Hamianin. Kuliah tamu ini merupakan hasil kerja sama Program Studi (Prodi) Hubungan Internasional dan Prodi Hukum, Fakultas Humaniora, Presuniv.
Dalam kesempatan itu, Dubes Hamianin menyampaikan kuliah tamu dengan topik Cultural Interactions between Ukraine and Indonesia: Ukrainian Interests in Studying Indonesian and Bahasa Indonesia. Kuliah tamu dilaksanakan di Auditorium Charles Himawan, Gedung A lantai 5, Kampus Presuniv di Jl. Ki Hajar Dewantara, Kota Jababeka, Cikarang.
Hadir dalam kuliah tamu tersebut Dekan Fakultas Humaniora Dr. Mohammad Syafi’i Anwar, Ketua Prodi Pascasarjana Hukum Dr. Dra. Fennieka Kristianto, SH, MH, MA, M.Kn., Ketua Prodi Hubungan Internasional Dr. Jeanne Francoise, serta sejumlah dosen, staf dan ratusan mahasiswa. Hadir pula delegasi dari Kedubes Ukraina.
Salah satunya Yuliia Mykulych, Program Manager Hubungan Internasional untuk India dan Indonesia di Ukranian Institute. Mykulych saat ini tengah menyelesaikan program S3-nya tentang sastra dan bahasa Indonesia di Universitas Nasional Taras Shevchenko, Kyiv.
Bahasa, Kunci Kerja Sama Antarbangsa
Dalam sambutan pembukanya, Handa menyampaikan apresiasianya kepada Dubes Hamianin.
Baca Juga: Gerall Saprilla Dipolisikan Komunitas Tuli karena Diduga Mengolok Bahasa Isyarat
“Dubes Hamianin betul-betul seorang Indonesianis. Ia lancar berbahasa Indonesia. Ia juga memahami budaya Indonesia, dan bahkan puisipuisinya.” Kata Handa, pemahaman akan bahasa menjadi modal penting dalam membangun interaksi budaya antara Indonesia dengan Ukraina.