Suara.com - Memiliki fundamental kinerja yang kuat, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI masuk ke dalam daftar “20 Top Companies to Watch in 2024” atau “20 Perusahaan Top yang Perlu Diperhatikan Tahun 2024' yang dirilis oleh Bloomberg Technoz.
Dalam keterangan resminya, Bloomberg Technoz menganalisa lebih dari 900 perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari berbagai sektor, mulai keuangan hingga teknologi. Analisa ini kemudian digabungkan dengan riset Bloomberg International, termasuk proyeksi dan outlook ke depan.
“BBRI perlu jadi perhatian karena konsisten membukukan profit yang tinggi, yang didorong oleh segmen mikro yang memiliki margin tinggi. BBRI juga konsisten membagikan dividen dengan payout ratio yang tinggi sehingga masuk ke dalam jajaran high dividend,” tulis Bloomberg Technoz dalam keterangan resminya.
Berdasarkan konsensus Bloomberg, sebanyak 34 analis memberi rekomendasi Beli saham BBRI, dan hanya 1 analis rekomendasikan Tahan. Konsensus menghasilkan target harga potensial saham BBRI dapat mencapai Rp6.414,64 untuk 12 bulan ke depan. Konsensus menghasilkan target harga potensial saham BBRI dapat mencapai Rp6.414,64 untuk 12 bulan ke depan.
Baca Juga: Head to Head Bali United vs Persib Bandung dalam 5 Tahun Terakhir, Siapa Mendominasi?
Hal tersebut tak lepas dari catatan kinerja BRI pada Triwulan I 2024 yang positif di tengah dinamika kondisi ekonomi dan geopolitik global yang penuh dengan tantangan.
Dimana hingga akhir Triwulan I 2024 BRI secara konsolidasian berhasil mencetak laba sebesar Rp15,98 triiliun. Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama BRI, Sunarso dalam press conference Kinerja Keuangan BRI Triwulan I 2024 di Jakarta pada Kamis (25/4/2024).
Hingga akhir Maret 2024 tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% year on year. Dari penyaluran kredit tersebut, sebesar 83,25% diantaranya atau sejumlah Rp1.089,41 triliun merupakan portofolio kredit untuk segmen UMKM.
Penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut berdampak terhadap meningkatnya aset perseroan, dimana tercatat aset BRI mencapai sebesar Rp1.989,07 triliun atau tumbuh 9,11% yoy.