Ada pun pembuatan pendaratan kendaraan penumpang roro membutuhkan biaya sekitar Rp 15 miliar- Rp 20 miliar.
Nominal ini jauh lebih efisien, dibandingkan bila harus membuat dermaga baru yang setidaknya membutuhkan biaya Rp 60 miliar.
"Juga hemat waktu. Membuat fasilitas pendaratan sekitar enam bulan selesai. Jika membuat baru perlu dua sampai tahun belum tentu selesai, itu sebabnya kami tawarkan opsi kedua ini," jelas Junaidi tentang teknis pengadaan dermaga.
Ada pun penawaran dari Dishub Kepri ini adalah pembangunan tempat pendaratan kendaraan bagi penumpang kapal roro di Dermaga PLBN Serasan.
Ada dua kapal roro yang singgah ke Kecamatan Serasan, yaitu KMP Bahtera Nusantara 01 dan KMP Bahtera Nusantara 03.
KMP Bahtera Nusantara 01 memiliki rute Tanjunguban-Tambelan-Serasan-Sintete. Sedangkan KMP Bahtera Nusantara 03 memiliki rute Uban-Matak-Midai-Penagi-Serasan-Sintete.
Junaidi menambahkan Pemkab Natuna menawarkan dua opsi pendaratan kendaraan dari kapal roro yang akan dibuat di Serasan.
Opsi pertama adalah menjadikan lahan di sekitar PLBN untuk pelabuhan roro.
"Opsi ini membutuhkan sejumlah kegiatan persiapan sebelum membangun, berupa pembebasan lahan, dana kegiatannya lain," jelasnya.
Baca Juga: Kunjungan Konjen India ke Kota Makassar Buka Peluang Bisnis Industri
Kemudian opsi satu lagi adalah menjadikan dermaga yang sudah ada di PLBN Serasan ditambah fasilitas pendaratan kendaraan penumpang kapal roro.