Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah membangun puluhan bandara selama kepemimpinannya. Tercatat sejak tahun 2014 hingga 2024, Jokowi membangun 27 bandara di daerah-daerah.
"Pembangunan infrastruktur transportasi udara di Indonesia telah mengalami kemajuan yang signifikan, diantara pencapaian utama yang telah dicapai adalah pembangunan 27 Bandara Baru," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Maria Kristi Endah Murni yang dikutip Jumat (10/5/2024).
Dalam periode ini, menurut Kristi Indonesia juga memperluas jaringan bandara dengan membangun bandara di seluruh wilayah, termasuk di daerah 3TP.
"Hal ini telah meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat lokal serta mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau," imbuh dia.
Baca Juga: Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tetapkan Standar Tinggi Angkut Jemaah Calon Haji
Adapun 27 Bandar Udara baru tersebut antara lain:
- Bandara Letung Anambas, Kepulauan Riau;
- Bandara Tambelan, Kepulauan Riau;
- Bandara Haji Muhammad Sidik Muara Teweh, Kalimantan Tengah;
- Bandara Maratua, Kalimantan Timur;
- Bandara Morowali, Sulawesi Tengah;
- Bandara Siau, Sulawesi Utara;
- Bandara Miangas, Sulawesi Utara;
- Bandara Koroway Batu, Papua;
- Bandara Kertajati, Jawa Barat;
- Bandara Tebelian, Kalimantan Barat;
- Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto, Kalimantan Timur;
- Bandara Buntu Kunik, Sulawesi Selatan;
- Bandara Kabir, Nusa Tenggara Timur;
- Bandara Namniwel, Maluku;
- Bandara Werur, Papua;
- Bandara Rokot Sipora, Sumatera Barat;
- Bandara Ngloram, Jawa Tengah;
- Bandara Siboru, Papua Barat;
- Bandara Nabire Baru, Papua Tengah;
- Bandara Kediri, Jawa Timur;
- Bandara Singkawang, Kalimantan Barat;
- Bandara Banggai Laut, Sulawesi Tengah;
- Bandara Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara;
- Bandara Mandailing Natal, Sumatera Utara; dan
- Bandara Pohuwato, Gorontalo;
- Bandara Kulon Progo, Yogyakarta;
- Bandara Sobaham, Yahukimo.
Dari 27 bandar udara diatas, terdapat Bandara Sobaham yang sedang proses pembangunan dan akan selesai pada akhir tahun 2024. Selain pembangunan bandara baru, juga telah dilakukan rehabilitasi dan pengembangan fasilitas bandara, dengan tujuan untuk meningkatkan standar layanan dan keselamatan penerbangan.
Fasilitas-fasilitas baru dan ditingkatkan seperti landas pacu yang diperpanjang, terminal yang diperluas, dan berbagai rehabilitasi lainnya. Setidaknya terdapat 64 bandara yang direhabilitasi dan dikembangkan.
"Pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi udara selain bertujuan meningkatkan aksesibilitas ke daerah 3TP, pemerintah berharap untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah yang sebelumnya terpinggirkan. Ini menciptakan peluang investasi baru, menggerakkan sektor pariwisata, dan memperluas pasar bagi produk-produk lokal," imbuh dia.
Kristi juga menambahkan infrastruktur transportasi udara juga memiliki dampak positif secara sosial dengan memfasilitasi akses ke layanan kesehatan, pendidikan, dan sosial lainnya di daerah terpencil. Hal ini membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mengurangi kesenjangan antar wilayah.
Baca Juga: Bandara Adi Soemarmo Tidak Berstatus Internasional, Ini Upaya Disbudpar Surakarta Memikat Wisatawan