Suara.com - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk Tahun Buku 2023 di Jakarta Pusat. Dalam RUPST, pemegang saham menyetujui penggunaan 75 persen laba bersih perseroan tahun 2023 sebesar Rp4,6 triliun sebagai dividen.
Sepanjang tahun buku 2023 PTBA mencatatkan pendapatan sebesar Rp38,5 triliun, sehingga mampu mencetak laba bersih Rp6,1 triliun. Pencapaian positif ini merupakan hasil dari upaya perseroan dalam meningkatkan kinerja operasional sepanjang 2023.
“Kami bersyukur perolehan kinerja tahun buku 2023 tetap pada tren yang positif sehingga kami mampu mendukung penciptaan nilai tambah yang lebih baik pada industri pertambangan Indonesia,” tutur Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail ketika konferensi pers di Jakarta, Rabu (8/5).
Lebih lanjut, total produksi dan pembelian batu bara PTBA pada Januari-Desember 2023 mencapai 41,9 juta ton, tumbuh 13 persen dibanding tahun 2022 yang sebesar 37,1 juta ton. Capaian produksi ini berhasil melampaui target sebesar 41,0 juta ton yang ditetapkan pada awal tahun 2023.
Baca Juga: Profil Eks Dirut PTBA Emil Milawarma dan Kasus Korupsi yang Menjeratnya
Kenaikan produksi ini juga diikuti dengan peningkatan volume penjualan batu bara menjadi 37,0 juta ton, naik 17 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Perseroan mencatat penjualan ekspor sebesar 15,6 juta ton atau naik 25 persen dibanding tahun 2022. Sementara penjualan domestik tercatat sebesar 21,4 juta ton atau tumbuh 12 persen year-on-year.
Total aset perusahaan per 31 Desember 2023 turut mencapai nilai yang besar, yakni Rp38,8 triliun. Hal ini menjadi modal bagi perseroan untuk terus menjalankan operasional bisnis secara berkelanjutan.
“Tantangan ekonomi global dan nasional dapat dihadapi dengan implementasi strategi bisnis yang tepat sehingga mampu mendukung ekspansi kinerja yang lebih berkelanjutan,” terangnya.
Ketika RUPST berlangsung, pemegang saham menyetujui penggunaan 75 persen laba bersih Perseroan tahun 2023 sebesar Rp4,6 triliun sebagai dividen. Direksi berkata bahwa dividen akan dibagikan paling lambat 30 hari setelah RUPST.
Baca Juga: Saham CUAN Milik Prajogo Pangestu Terbang 6 Ribu Persen Lebih Usai IPO, BEI Mulai Curiga
Adapun, 25 persen laba bersih perseroan tahun 2023 sebesar Rp1,5 triliun digunakan sebagai laba ditahan untuk pengembangan operasional bisnis perseroan ke depan.