Suara.com - Di tengah situasi geopolitik yang sekarang semakin tidak dapat diprediksi, serta harga aset naik turun, banyak orang kaya kembali berinvestasi dengan emas.
Dikutip dari kantor berita Antara, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menilai bahwa saat ini negara-negara besar seperti Tiongkok dan Amerika Serikat kembali melirik emas sebagai investasi.
Kabar menarik, Indonesia bakal memproduksi emas batangan secara mandiri hingga mencapai 50 ton per tahun.
"Mulai Mei nanti, insya Allah kita akan memproduksi emas di dalam negeri. Lokasi di Manyar, Gresik, Jawa Timur, 50 ton per tahun," jelas Wamen BUMN Wirjoatmodjo setelah Grand Launching The Gade Tower PT Pegadaian di Jakarta, Selasa (7/5/2024).
Baca Juga: Porsi Bertambah, Pemerintah Mau Kuasai 61% Saham Freeport
Dipaparkannya, sebelum Indonesia membuat sendiri emas batangan atau emas bullion, Freeport mesti mengirimkan konsentrat ke Jepang. Kemudian didatangkan ke Indonesia kembali setelah diproses.
Produksi emas batangan bisa dilakukan setelah smelter milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik beroperasi yang ditargetkan mulai produksi pada Mei 2024.
"Saya percaya bahwa emas bukan ‘sunset’. Jadi teman-teman baca di google saat ini justru negara-negara besar seperti China dan Amerika malah back to gold lagi karena dengan situasi geopolitik yang sekarang semakin tidak terprediksi. Aset juga naik turun harganya. Ini banyak aset manajemen company, orang-orang kaya yang kembali lagi berinvestasi emas," ungkap Wirjoatmodjo.
Investasi emas adalah aset yang akan selalu ada dan bahkan bisa menjadi salah satu pilihan investasi yang tahan terhadap inflasi mau pun keadaan gejolak politik global.
"Jadi di dunia, gold ini semakin menjadi center, dan kita beruntung juga dari ekosistem BUMN mulai tahun ini bisa memproduksi emas di Indonesia," tandasnya.
Wamen Wirjoatmodjo menambahkan peluang investasi dengan emas akan terbuka lebar karena akan ada bank emas yang akan dikelola oleh PT Pegadaian.
Wamen BUMN meminta agar PT Pegadaian memasifkan sosialisasi layanan bank emas atau bullion service kepada masyarakat luas. Seiring dengan mengupayakan izin dari pemerintah terkait layanan itu.
"Apalagi nanti ada bank bullion, kerja sama antara Pegadaian, dengan ekosistem Mind ID, nanti harus diperbaiki, terus ditingkatkan sehingga kita tidak lagi impor (emas)," tegasnya.
Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawan menyatakan bahwa saat ini layanan bank emas telah siap, hanya pihaknya masih menunggu peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) terkait penerapan layanan itu.
"Saat ini bullion service untuk Pegadaian sudah siap produk-produknya, tapi POJK-nya belum turun jadi tunggu POJKnya," demikian disebutkan Damar Latri Setiawan.
Layanan memungkinkan nasabah untuk menabung dalam bentuk emas dan kemudian mendapatkan margin dari emas yang disimpan.
Damar Latri Setiawan menambahkan, dari hasil tabungan emas Pegadaian dapat memberikan pinjaman emas kepada yang membutuhkan.
Dengan demikian, baik pabrikan mau pun individu yang membutuhkan emas bisa mendapatkan layanan pinjaman emas dari Pegadaian.
"Pinjam emas kembali emas bisa. Dan kami juga melakukan ekosistem mulai dari penambang sudah bisa diberikan dana, kemudian dalam bentuk core bisa dimurnikan, kemudian kami bisa mengatur distribusinya," kata Damar Latri Setiawan memberikan detail.