Gencar Tawarkan Potensi KIHI, Kaltara Siap Menjadi Basis Mobil Listrik

Selasa, 07 Mei 2024 | 14:10 WIB
Gencar Tawarkan Potensi KIHI, Kaltara Siap Menjadi Basis Mobil Listrik
Salah satu area konstruksi pembangunan Kawasan Industri dan Hiau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning-Mangkupadi di pesisir Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara [ANTARA/HO-ADPIM KALTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Provinsi Kalimantan Utara atau Kaltara tengah gencar menawarkan sederet peluang investasi kepada para penanam modal asing dan nasional untuk orientasi sektor maritim, migas, serta industri otomotif.

Dikutip dari kantor berita Antara, penawaran ini dilakukan karena Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning-Mangkupadi terintegrasi dengan pelabuhan dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Mentarang di Kabupaten Malinau dan PLTA Peso di Kabupaten Bulungan.

"Potensi investasi besar ada di sektor perikanan, industri migas, migas, dan pengembangan ekosistem Electrical Vehicle (EV) atau mobil listrik, dan ini yang kami terus tawarkan dalam forum pertemuan bahkan langsung kepada investor," jelas Zainal A Paliwang, Gubernur Kaltara di Tanjung Selor, Selasa (7/5/2024).

"Proyek-proyek strategis bisa menjadi daya tarik utama bagi investor, ditunjang sumber daya alam yang dimiliki Kaltara," lanjutnya.

Pembangunan KIHI di Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan dimulai sejak 2021. Pembangunannya terus berjalan sejak Presiden Joko Widodo meletakkan batu pertama proyek pada 21 Desember 2021.

KIHI Tanah Kuning adalah Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan nilai investasi 132 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dan target luas pengembangan mencapai 30.000 hektare.

KIHI akan menjadi kawasan industri hijau terbesar di dunia, yang mengutamakan proses industri berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Kawasan ini akan menampung berbagai jenis industri, antara lain pemurnian dan pengolahan mineral, pergudangan, properti, perdagangan, dan komersial.

Salah satu industri unggulan yang tengah dibangun di kawasan ini adalah pabrik petrokimia, yang diproyeksi menjadi pabrik petrokimia terbesar di Indonesia dengan kapasitas mencapai 4x16 juta ton per tahun.

Baca Juga: Indonesia Salah Satu Pusat Ekonomi Asia Tenggara, GIIAS 2024 Siap Pentas

Di kawasan ini juga dikembangkan industri energi hijau, seperti solar panel, green aluminium smelter, new energy battery, dan industrial and polycrystalline silicon.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI