Suara.com - Provinsi Kalimantan Utara atau Kaltara tengah gencar menawarkan sederet peluang investasi kepada para penanam modal asing dan nasional untuk orientasi sektor maritim, migas, serta industri otomotif.
Dikutip dari kantor berita Antara, penawaran ini dilakukan karena Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning-Mangkupadi terintegrasi dengan pelabuhan dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Mentarang di Kabupaten Malinau dan PLTA Peso di Kabupaten Bulungan.
"Potensi investasi besar ada di sektor perikanan, industri migas, migas, dan pengembangan ekosistem Electrical Vehicle (EV) atau mobil listrik, dan ini yang kami terus tawarkan dalam forum pertemuan bahkan langsung kepada investor," jelas Zainal A Paliwang, Gubernur Kaltara di Tanjung Selor, Selasa (7/5/2024).
"Proyek-proyek strategis bisa menjadi daya tarik utama bagi investor, ditunjang sumber daya alam yang dimiliki Kaltara," lanjutnya.
Baca Juga: Indonesia Salah Satu Pusat Ekonomi Asia Tenggara, GIIAS 2024 Siap Pentas
Pembangunan KIHI di Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan dimulai sejak 2021. Pembangunannya terus berjalan sejak Presiden Joko Widodo meletakkan batu pertama proyek pada 21 Desember 2021.
KIHI Tanah Kuning adalah Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan nilai investasi 132 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dan target luas pengembangan mencapai 30.000 hektare.
KIHI akan menjadi kawasan industri hijau terbesar di dunia, yang mengutamakan proses industri berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Kawasan ini akan menampung berbagai jenis industri, antara lain pemurnian dan pengolahan mineral, pergudangan, properti, perdagangan, dan komersial.
Salah satu industri unggulan yang tengah dibangun di kawasan ini adalah pabrik petrokimia, yang diproyeksi menjadi pabrik petrokimia terbesar di Indonesia dengan kapasitas mencapai 4x16 juta ton per tahun.
Baca Juga: Bikin Bingung Antara PHK dan Sukses Jaringan Supercharger, Tesla Punya Alasan Bisnis Sendiri
Di kawasan ini juga dikembangkan industri energi hijau, seperti solar panel, green aluminium smelter, new energy battery, dan industrial and polycrystalline silicon.
Pembangunan infrastruktur dasar KIHI telah dimulai, antara lain jalan akses, jaringan listrik, dan telekomunikasi.
Gubernur Kaltara juga menegaskan bahwa Pemprov Kaltara berkoordinasi dengan Pemerintah (Pusat) dan Pemerintah Kabupaten/Kota siap memberikan kemudahan perizinan dan insentif yang menarik bagi investor.
Berdasarkan informasi Gubernur Kaltara, provinsinya memiliki sumber daya alam yang melimpah, seperti ikan, migas, dan gas alam. Inilah modal utama untuk pengembangan sektor perikanan, industri migas, dan penguatan jalur distribusi Liquid Natural Gas (LNG).
Sementara di sektor perikanan, Kaltara memiliki garis pantai yang panjang dan potensi hasil laut yang melimpah.
KIHI Tanah Kuning-Mangkupadi menyediakan ruang yang ideal untuk pengembangan industri pengolahan hasil laut, seperti pabrik pengolahan ikan dan pabrik pakan ternak.
Sedangkan untuk sektor migas, Kaltara memiliki cadangan minyak dan gas yang cukup besar. PLTA Sungai Mentara dan PLTA Peso siap menyediakan energi yang dibutuhkan untuk industri migas, seperti pembangkit listrik dan kilang minyak.
Cadangan gas telah ditemukan Pertamina di Cekungan Tarakan, Blok Nunukan lokasi Parang 1. Blok ini memiliki 74 MMBO minyak bumi dan 852 BSCF gas bumi atau keseluruhannya sama dengan 221 MMBOE yang menjadi ladang migas terbesar keenam di dunia.
Karena posisinya yang sangat strategis dan di perbatasan, Kaltara dapat menjadi penggerak ekonomi nasional dan kawasan terutama kawasan perbatasan antara Indonesia dan Malaysia.
Jika terjadi kelebihan pasokan energi, dapat diekspor langsung ke negara tetangga.
"Kaltara dapat memberikan kontribusi terhadap peran dan tugas Pertamina sebagai tulang punggung industri migas nasional dan BUMN terkemuka dalam membawa misi nasional di tingkat dunia," lanjut Gubernur Kaltara.
Pada saat meletakkan batu pertama pembangunan PLTA Mentarang di Kabupaten Malinau pada 1 Maret 2023, Presiden Joko Widodo mengatakan KIHI Tanah Kuning-Mangkupadi menjadi tempat produksi kendaraan berbasis listrik.
"Karena yang kami bangun nanti di kawasan Kalimantan Industrial Park Indonesia di Bulungan adalah EV battery, baterai untuk mobil-mobil listrik, plus mobil listriknya," jelas Presiden Joko Widodo saat itu.
Semoga investor mampu menangkap keberagaman potensi bisnis di Kaltara lewat paparan gubernur provinsi ini. Sehingga kucuran investasi bisa mengalir segera.