Kota Tua Ampenan Lombok Mulai Peremajaan, Kekurangan Anggaran Masuk APBD Perubahan 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 16:24 WIB
Kota Tua Ampenan Lombok Mulai Peremajaan, Kekurangan Anggaran Masuk APBD Perubahan 2024
Kota Tua Ampenan [Kemenparekraf].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Guna mewujudkan sebuah objek wisata Kota Tua Ampenan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat mulai melakukan penataan dan peremajaan cat bangunan tua bersejarah di kawasan Kota Tua Ampenan.

Dikutip dari kantor berita Antara, kegiatan penataan bangunan tua di sepanjang Jalan Pabean ditargetkan rampung bersamaan dengan revitalisasi Pantai Ampenan pada akhir Desember 2024, menggunakan sumber anggaran dari bantuan dari pemerintah pusat Rp 4,5 miliar.

Warna cat bangunan tua di sepanjang Jalan Pabean sebagai jalan utama menuju objek wisata Pantai Ampenan akan dicat warga hijau giok.

"Warna hijau giok disepakati, karena memiliki nuansa Tionghoa selain warna merah dan kuning," papar Lale Widiahning, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram di Mataram, Senin (6/5/2024).

Baca Juga: Singapura dan Malaysia Berencana Memaksimalkan Manfaat Ekonomi dengan RTS Link

Selain itu, dalam ilmu Feng Shui menyebutkan warna giok hijau yang merata sebagai keberuntungan dan kebahagiaan.

Karena itu, diharapkan dengan pemilihan warna tadi, bisa menarik minat wisatawan datang ke Kota Tua Ampenan, sehingga bisa menjadi keberuntungan bagi warga Kota Mataram.

Kegiatan penataan dan pengecatan bangunan tua di Jalan Pabean sudah dimulai dengan tahap sosialisasi kepada pemilik bangunan, dan rata-rata pemilik bangunan setuju dan tidak ada yang menolak.

Karena itu, dengan anggaran yang tersedia saat ini yaitu Rp 200 juta, Dinas PUPR mulai melakukan perbaikan rumah warga yang dinilai perlu diperbaiki sebelum dicat.

"Misalnya jika ada jendela, tembok, lisplang atau bagian lain yang rusak kami perbaiki dulu, setelah itu baru dicat seragam," jelas Lale Widiahning.

Baca Juga: Menyandang Status Destinasi Pariwisata Ekstrem, Negara Ini Meraup Ribuan Turis Asing

"Tahapan sosialisasi untuk penataan bangunan tua, sudah selesai dan semua pemilik rumah menyatakan setuju," tukasnya.

Soal revitalisasi kawasan Pelabuhan Lama Ampenan itu disampaikan seusai rapat koordinasi dan ekspose penataan Kota Tua Ampenan yang diikuti sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dan dipimpin langsung Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana.

Untuk melakukan penataan bangunan dan pedestrian membutuhkan anggaran sekitar Rp 850 juta. Dengan anggaran itu, bangunan-bangunan tua bersejarah di kawasan Ampenan ditata dengan cat senada dengan ciri khas tersendiri.

Setelah dilakukan pendataan terhadap kondisi sekitar 35 rumah atau bangunan tua milik warga di sepanjang Jalan Pabean dan Saleh Sungkar, dibutuhkan anggaran sekitar Rp 550 juta untuk perbaikan dan ongkos cat. Sedangkan kebutuhan cat, Pemerintah Kota Mataram mendapatkan bantuan dari pihak ketiga.

Kemudian, penataan terhadap pedestrian dengan menambah bollard atau aksesori bola-bola di pedestrian, serta menambah kursi sebagai tempat istirahat seperti di sepanjang Jalan Pejanggik, dibutuhkan anggaran lagi sekitar Rp 300 juta.

"Dengan demikian, kebutuhan anggaran untuk penataan menjadi sekitar Rp 850 juta," tandas Lale Widiahning.

Saat ini, anggaran yang tersedia adalah Rp 200 juta, sehingga kekurangan anggaran akan diusulkan di APBD perubahan 2024.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI