Singapura dan Malaysia Berencana Memaksimalkan Manfaat Ekonomi dengan RTS Link

Senin, 06 Mei 2024 | 15:30 WIB
Singapura dan Malaysia Berencana Memaksimalkan Manfaat Ekonomi dengan RTS Link
Kereta api cepat. Sebagai ilustrasi [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Singapura dan Malaysia hanya dipisahkan oleh perairan sempit bernama Selat Johor. Dengan tingkat perekonomian kedua negara yang sibuk, perdagangan antara keduanya sangatlah penting. Kerap terjadi perjalanan warga, wisatawan, serta pengiriman produk kedua belah pihak.

Selama ini, hanya tersedia dua penyeberangan dan 350.000 perjalanan melintasi Selat Johor setiap hari, yang sangat makan waktu.

Ambil contoh perjalanan dari Johor Baru, Malaysia menuju Woodlands di Singapura. Di saat-saat jam sibuk, yaitu berangkat dan pulang kantor, para pengguna bus antarnegara sangat tumpah-ruah.

Demikian pula bila menggunakan kendaraan pribadi, meski hanya berjarak beberapa km dari Singapura ke Malaysia, pengemudi mobil membutuhkan waktu empat jam untuk menyeberangi perairan.

Sekarang, usah risau. Seperti dikutip dari salah satu media kenamaan Inggris, The Express, durasi perjalanan bisa dipangkas pakai kereta api.

Malaysia dan Singapura berkolaborasi dalam pembangunan jalur kereta api berkecepatan tinggi baru. Proyek bernilai 2,3 miliar Poundsterling Britania Raya atau GBP. Atau tidak kurang dari Rp 42 triliun.

Keuntungannya, penumpang kereta bakal melintasi perairan hanya dalam enam menit.

Rencananya, proyek pembuatan jalur selesai pada 1 Januari 2027. Anthony Loke, Menteri Transportasi Malaysia menyatakan nuansa sangat optimis mengenai jadwal penyelesaiannya.

"Kami 100 persen yakin bahwa proyek RTS Link akan selesai dan beroperasi pada 1 Januari. 2027," tukas Anthony Loke.

Baca Juga: Wakil Gubernur Sulteng: Pengelolaan Pariwisata Budaya yang Baik Mendorong Sektor Ekonomi

Kapasitas RTS Link atas jalur ini adalah 10.000 per jam di setiap arah dan keempat gerbong akan mengangkut penumpang dengan kecepatan tertinggi sekira 80 km per jam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI