Harga Eceran Beras Bulog Naik, Paling Mahal Rp13.500 Per Kilogram

Senin, 06 Mei 2024 | 10:46 WIB
Harga Eceran Beras Bulog Naik, Paling Mahal Rp13.500 Per Kilogram
Pekerja mengangkut beras saat proses penyaluran beras ke pasar-pasar di Gudang Perum BULOG Sub Divre Serang, Banten, Senin (5/4/2021). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perum Bulog resmi menaikan Harga Eceren Tertinggi (HET) beras Bulog merek SPHP menjadi Rp 12.500 hingga Rp13.500 per kilogram.

Hal itu menyusul adanya surat dari Badan Pangan Nasional Nomor 142/TS/02.02/K/4/2024 tanggal 29 April 2024 Tentang Penugasan SPHP Beras tahun 2024.

Adapun kebijakan itu berlaku mulai 1 Mei 2024.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, HET beras SPHP adalah Rp 10.900 per kilogram.

Baca Juga: Harga Eceran Beras Bulog Naik! HET Ditentukan Berdasarkan Zona Tertentu

Kenaikan itu dilakukan pada bulan September tahun lalu lantaran adanya kenaikan biaya produksi beras.

Sementara sebelum menyentuh angka Rp 10.900 per kilogram, HET beras SPHP ditetapkan sebesar Rp 9.450 per kilogram.

Berikut adalah daftar HET beras premium yang berlaku sejak 1 Mei 2024.

- Wilayah Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali Nusa Tenggara Barat, Sulawesi sebelumnya Rp 10.900 menjadi Rp 12.500 per kilogram

- Wilayah Sumatera (kecuali Lampung dan Sumatera Selatan), Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan sebelumnya Rp 11.500 menjadi Rp 13.100 per kilogram

Baca Juga: Harga Bawang Merah jadi 'Mewah' Tembus Rp80 Ribu Per Kilo

- Wilayah Maluku dan Papua sebelumnya Rp 11.800 menjadi Rp 13.500 per kilogram.

Sementara itu, dari data yang berhasil dihimpun, stok Bulog saat ini mencapai 1,63 juta ton pada Jumat (03/5).

Angka tersebut merupakan jumlah stok bulog tertinggi sejak Januari 2020 yang mencapai 1,60 juta ton.

Disampaikan Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi pada Jumat (3/5) lalu, bahwa cadangan stok beras pemerintah (CBP) ini sangat mencukupi untuk mendukung program bantuan pangan dan program SPHP.

Adapun stok yang dimiliki bulog ini merupakan gabungan dari impor dan dalam negeri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI