Menteri BUMN: Ekonomi Tahun Depan Cukup Menantang, Sudah Siapkan Blueprint

Senin, 06 Mei 2024 | 09:43 WIB
Menteri BUMN: Ekonomi Tahun Depan Cukup Menantang, Sudah Siapkan Blueprint
Kementerian BUMN [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Persaingan ekonomi yang semakin tajam menuntut kesigapan dan kebijaksanaan dalam perencanaan dan strategi untuk menghadapi tantangan yang akan datang.

Dikutip dari kantor berita Antara, dalam Family Gathering Kementerian BUMN di di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Minggu (5/5/2024) Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan kementerian yang dipimpinnya telah menyiapkan rancangan blueprint BUMN hingga 2034.  

Termasuk dalam cakupannya adalah rencana integrasi seperti penyatuan sektor pangan dan pupuk.

“Kami punya blueprint BUMN sampai 2034, yaitu 10 tahun ke depan salah satunya memperkuat ekosistem. Seperti contoh misalnya sekarang ini yang namanya pupuk dengan pangan kita terpisah, ke depan akan dijadikan satu ekosistem,” papar Menteri BUMN Erick Thohir.

Integrasi antara sektor pupuk dan pangan dianggap penting karena keduanya bagian dari satu ekosistem yang saling terkait. Saat ini keduanya masih terpisah dan perlu digabungkan agar dapat berjalan secara lebih efisien.

“Pupuk dan pangan disatukan karena ini ekosistem. Tidak mungkin kita bicara pangan tanpa pupuk misalnya. Nah ini masih terpisah,” urainya.

Menteri BUMN juga menyoroti kekurangan dalam sektor pupuk, terutama terkait ketersediaan bahan baku seperti sulfat dan fosfat.

Dalam upaya untuk menjadi produsen pupuk terbesar di dunia, Indonesia perlu memiliki kepastian pasokan bahan baku. 

Blue print BUMN hingga 2034 juga memperhatikan aspek ini, dengan memberikan fokus kepada kepastian pasokan bahan baku untuk industri pupuk.

Baca Juga: Kementerian BUMN Bilang Gaji Karyawan Indofarma Bakal Dibayar

“Di pupuk sendiri masih banyak kekurangannya, yaitu sumber bahan baku seperti sulfat dan fosfat,” lanjutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI