Harga Minyak Mentah Dunia Mulai Naik Kembali Setelah Ada Lampu Hijau Gencatan Senjata di Gaza

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 06 Mei 2024 | 08:48 WIB
Harga Minyak Mentah Dunia Mulai Naik Kembali Setelah Ada Lampu Hijau Gencatan Senjata di Gaza
Ilustrasi: Kilang minyak. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga minyak mentah dunia naik di perdagangan Asia pada Senin, setelah mengalami anjlok dalam selama seminggu. Kenaikan ini di tengah meningkatnya tanda-tanda bahwa perundingan gencatan senjata terbaru antara Israel dan Hamas hanya menghasilkan sedikit kemajuan.

Seperti dilansir dari Investing, kenaikan harga minyak ini juga didorong dari melemahnya permintaan dan berkurangnya pasokan pada tahun ini. Kedua faktor tersebut juga menyebabkan harga minyak mencatat penurunan tajam pada minggu lalu.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli naik 0,5% menjadi 83,39 dolar AS per barel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate naik 0,5% menjadi 78,18 dolar AS per barel.

Ilustrasi kilang minyak. (Shutterstock)
Ilustrasi kilang minyak. (Shutterstock)

Kedua jenis minyak mehtah tersebut telah mengalami penurunan antara 6,6% dan 7,5% minggu lalu.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Kembali Anjlok Imbas Adanya Permintaan Gencatan Senjata di Gaza,

Perundingan gencatan senjata Israel-Hamas telah dirusak oleh serangan yang terus bergulir. Laporan media menyebutkan putaran terakhir perundingan gencatan senjata antara delegasi Israel dan Hamas telah berakhir di Mesir tanpa tercapai kesepakatan.

Hal ini terjadi ketika Israel melancarkan serangan yang menewaskan sedikitnya 10 orang di Rafah, yang tampaknya merupakan pembalasan atas serangan rudal Hamas di persimpangan Kerem Shalom, saluran utama bantuan ke Gaza. Israel juga menutup penyeberangan setelah serangan rudal tersebut.

Konflik yang terus berlanjut tidak menunjukkan tanda-tanda deeskalasi, sehingga ekspektasi akan terjadinya kerusuhan geopolitik di Timur Tengah tetap terjaga. Hal ini menimbulkan beberapa spekulasi bahwa gangguan yang terus berlanjut di wilayah kaya minyak tersebut pada akhirnya akan mengurangi pasokan minyak mentah.

Namun, harga minyak telah turun tajam dari minggu sebelumnya di tengah prospek memburuknya permintaan, terutama karena perekonomian AS dan negara-negara lain tampak melambat di tengah tingginya inflasi dan tingginya suku bunga.

Dari sisi pasokan, data terbaru yang menunjukkan produksi minyak mentah AS naik kembali ke rekor tertinggi juga membebani, begitu pula peningkatan mingguan persediaan minyak AS yang lebih besar dari perkiraan.

Baca Juga: Minyak Mentah Dunia Melorot Imbas Inflasi AS

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI