Suara.com - Menggelar resepsi pernikahan di Bali? Mengapa tidak? Dengan keelokan alam dan budaya, dipadu suasana yang semakin menambah akrab relasi antarundangan, inilah salah satu sesi kehidupan yang diimpikan sederet calon pengantin. Termasuk selebritis kondang seluruh dunia.
Terbaru datang dari pasangan Bunga Citra Lestari dan Tiko Aryawardhana di Amankila, Karangasem, Bali (2023). Kemudian tidak kalah seru antara lain ada Jennifer Hawkins, Miss Universe Australia dengan Jake Wall (2013), penyanyi balada asal Filipina, Christian Bautista dengan Kat Ramnani (2018), bahkan Chris Pratt dan Anna Faris (2009). Sayangnya dua nama disebut terakhir ini sudah berpisah.
Dirangkum dari berbagai sumber, budget wedding party para artis tadi sangat menunjukkan kelasnya. Seperti paket pernikahan Bunga Citra Lestari yang disebut-sebut tembus Rp 1,8 miliar.
Sedang Jennifer Hawkins, sebagaimana dikutip dari salah satu media kenamaan Inggris, The Mail, ia dan pasangannya mendatangkan tamu para supermodel dari berbagai penjuru dunia. Mereka disewakan villa seharga 5 ribu dolar Amerika Serikat (AS) atau sekira Rp 80 jutaan per malam, dan perlu dicatat harga berlaku per 2013. Kini tentunya mengalami perubahan.
Baca Juga: Perempuan di Bisnis Pariwisata: Terhambat Ketidaksetaraan Gender dalam Struktur Sosial
Menariknya lagi, tidak sebatas selebritis yang jatuh cinta kepada Pulau Dewata serta menjadikannya lokasi mengikat janji sehidup semati. Para wisatawan non-celebrities juga memiliki keinginan serupa.
Dikutip dari kantor berita Antara, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebutkan Bali semakin menarik bagi wisatawan asal India untuk dijadikan tempat melangsungkan pernikahan.
"Pasangan India yang menikah di Bali mengatakan bahwa menariknya Bali bukan hanya pemandangan mau pun kebudayaannya. Namun yang paling penting adalah menikah di Bali lebih murah bagi mereka," ungkap Menparekraf Sandiaga Uno dalam acara Jakarta Futures Forum di Jakarta, Kamis (2/5/2024) malam.
Dipaparkannya, bagi para wisatawan India tadi, menikah di Bali meski pun harus repot mempersiapkan penerbangan dan lokasi pernikahan, tetap saja menjadi alternatif ekonomis. Bila dibandingkan harus mempersiapkan jamuan pernikahan di negara mereka sendiri yang bisa saja melibatkan hingga 5.000 orang.
Pasangan India yang menikah di Indonesia sebagian adalah para wisatawan India yang pada periode 2023 mencatatkan kunjungan kedua tertinggi ke Bali, setelah wisatawan mancanegara (wisman) dari Australia.
Baca Juga: Tips Jitu Wujudkan Intimate Wedding Jadi Wah Menurut Kredit BRIguna
Menurut Sandiaga Uno, Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang kini tengah dikembangkan pemerintah dapat memberi pilihan lebih banyak kepada warga negara asing, khususnya dari India, yang akan melangsungkan pernikahan di Indonesia.
Antara lain kawasan Danau Toba di Sumatera Utara bisa menjadi opsi menarik bagi wisatawan India yang memilih menikah di negara kita.
"Saya pikir, inilah waktu yang krusial saat kami mengembangkan tujuan pariwisata baru. Tidak hanya di Bali, namun Danau Toba, yang lebih dekat ke India," lanjutnya.
Kondisi dan ketersediaan lokasi ini menunjukkan potensi kerja sama pariwisata Indonesia dengan India semakin terbuka lebar.
Dari sisi pengembangan potensi ekonomi, penerbangan langsung dari India ke berbagai tujuan pariwisata Indonesia bisa terus bertambah.
Sementara di sisi lain, tenga kerja India di bidang pakar programming dan komputer membawa manfaat bagi sektor ekonomi kreatif Indonesia, khususnya di sektor ekonomi digital.
Dengan demikian, keterikatan ekonomi antara Indonesia dan India bisa menjadi semakin erat.
"Ini adalah upaya kita bersama dalam menjalin kolaborasi yang lebih dekat, lebih berkualitas, dan lebih berkelanjutan dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," jelas Sandiaga Uno.